REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), KH Syamsul Maarif mengatakan, keterlibatan militer negara Arab Saudi dalam serangan udara terhadap gerilyawan Al-Houthi Yaman merupakan urusan politik luar negeri. Serangan tersebut belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan Ibdah Haji di musim haji mendatang yang akan jatuh pada bulan September 2015.
Meskipun demikian, jika permasalah tersebut tidak kujung selesai menurut Syamsul bisa saja akan berdampak pada penyelenggaraan ibadah haji. "Selama ini kita belum bisa mengabil sebuah kesimpulan, tapi nanti kalau ada perkembangan berikutnya bisa saja," ujar dia kepada ROL saat dihubungi, Senin (30/3).
Syamsul Juga mengharapkan agar pemerintah Indonesia atau Kementrian Agama selalu melakukan komunikasi yang baik kepada Pemerintah Arab saudi terkait jaminan keamanan penyelenggaraan ibadah haji di musim mendatang. "Pemerintah Saudi hendaknya memperhatikan aspek ini (ibadah haji) dalam bidang keamanan, jangan sampai hajat internasional dikotori oleh oknum-oknum," ujar dia.
Menurutnya ibadah haji merupakan hajat umat Islam sedunia, oleh sebab itu pelaksanaan ibadah tersebut harus berjalan dengan baik. Jangan sampai ada pihak-pihak yang menggunakan dalih kepentingan politik semata sehingga tidak mengindahkan pelaksanaan ibadah haji dengan baik dan benar.