REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi diminta untuk memberikan jaminan keamanan untuk penyelenggaraan haji September mendatang. Ini menyusul meletusnya perang Yaman yang melibatkan negara pimpinan Raja Salman bin Abdul Aziz tersebut beserta koalisinya.
Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), KH Syamsul Maarif, mengatakan konflik tersebut memang belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan haji tahun ini, meski demikian jika permasalahan itu tidak kunjung selesai bisa saja akan berdampak pada penyelenggaraan ibadah haji. "Sampai saat ini kita belum bisa mengambil kesimpulan, tapi nanti kalau ada perkembangan berikutnya bisa saja," ujar dia kepada Republika saat dihubungi, Senin (30/3).
Syamsul Juga mengharapkan agar pemerintah Indonesia selalu melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan Pemerintah Arab saudi terkait jaminan keamanan itu."Jangan sampai hajat internasional ini tercederai oleh oknum-oknum," paparnya.
Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, tengah mengagendakan klarifikasi perihal potensi ancaman Perang Yaman terhadap penyelenggaraan haji tahun ini."Insya Allah dalam waktu dekat akan ada pertemuan khusus berkaitan dengan masalah ini, dan akan kami kabari secepatnya," ujar Atase Pers Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia Ahmad Alham, Senin (30/3).Materi yang akan dirilis termasuk dampak pada penyelenggaraan ibadah haji di musim haji mendatang. .