Senin 06 Apr 2015 18:53 WIB

Calon Haji 2015 Diberikan Buku Kesehatan Elektronik

Pemeriksaan kesehatan haji
Foto: republika/agung supriyanto
Pemeriksaan kesehatan haji

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan, calon haji tahun 2015 akan diberikan "buku kesehatan jamaah haji elektronik" atau E-BKJH sebagai salah satu upaya peningatan pelayanan kesehatan.

"Setiap calon haji akan mendapatkan E-BKJH yang berisi riwayat kesehatan calon haji. E-BKJH ini nantinya akan diberikan melalui Dinas Kesehatan," katanya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/4).

Burhanul mengatakan, dengan adanya E-BKJH akan memberikan kemudahan bagi para petugas medis pendamping maupun petugas medis di tanah suci ketika calon haji jatuh sakit saat melaksanaan ibadah haji. E-BKJH ini berisi rekam medis yang dinilai penting, sebagai petunjuk terutama bagi para petugas medis kelompok terbang (kloter) agar bisa melakukan pemantauan kesehatan calon haji yang dinilai memiliki berisiko tinggi.

"E-BKJH sangat membantu petugas medis memberikan pengawasan dan pertolongan pertama calon haji ketika jatuh sakit, selain itu sebagai upaya antisipasi untuk menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan," katanya.

Burhanul mengatakan, estimasi kuota jamaah calon haji musim haji 2015 Kota Mataram sebanyak 444 orang. Jumlah tersebut masih bersifat estimasi, sehingga dimungkinkan akan terjadi perubahan terhadap kuota itu.

Namun demikian, lanjutnya, sebagai upaya antisipasi dalam hal kesehatan, sebanyak 444 calon haji yang sudah masuk dalam kuota estimasi disarankan lebih awal rutin melakukan cek kesehatan gratis pada puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Mataram.

"Kami bahkan sudah memilah-milah calon haji sesuai dengan kecamatan tempat tinggalnya agar dapat datang memeriksakan kesehatannnya lebih awal, dan pihak puskesmas-pun sudah menyatakan siap," katanya.

Pemeriksaan kesehataan lebih awal ini dimaksudkan untuk melakukan pendeteksian penyakit lebih dini. Kalau ada calon haji yang positif mengidap penyakit-penyakit yang dinilai akan mengganggu ibadah haji, bisa dilakukan perawatan dan pengobatan secara rutin.

Dengan demikian, pada saat pemberangkaran jamaah calon haji ke tanah suci, calon haji sudah benar-benar sehat dan siap beribadah baik secara fisik maupun mental.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement