REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat sekitar 10 persen dari 798 orang pendaftar calon haji sampai April 2015, masih berusia sekolah.
"Usia mereka beragam yakni berumur 14 tahun sampai 17 tahun," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kemenag Sawahlunto, Adrimas di Sawahlunto, Rabu kemarin.
Menurut dia, fakta itu terjadi sebagai sikap antisipasi orang tuanya terhadap rentang waktu daftar tunggu jamaah haji yang cukup panjang, yakni mencapai 13 tahun lagi. "Melihat kondisi itu, orangtuanya memutuskan untuk mendaftarkan anak-anak mereka lebih awal, meskipun masih berusia sekolah," ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, ketika mereka diberangkatkan nanti diharapkan kondisi fisiknya masih kuat. Disamping itu, sebutnya, faktor mental dan keimanannya juga lebih siap karena masih memiliki waktu cukup panjang untuk memperdalam ilmu agamanya.
Ia mengatakan berdasarkan perkiraan sekarang dengan dasar kuota haji saat ini, para pendaftar haji tersebut baru akan diberangkatkan pada tahun 2028. "Pemberangkatan calon jamaah haji bisa saja lebih cepat ketika antrian berkurang akibat ada yang mengundurkan diri atau meninggal dunia," katanya.