REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat mengimbau masyarakat untuk berhati-hati memilih biro perjalanan umrah guna mencegah penipuan seperti gagal berangkat atau telantar di Tanah Suci.
"Pastikan biro tersebut resmi, punya badan hukum dan diakui, kalau ragu silakan tanya ke Kementerian Agama," kata Kepala Kemenag Sumbar Salman K Memed di Padang, Kamis (16/4).
Menurut dia, jika ada pihak-pihak yang menawarkan paket perjalanan umrah dengan biaya yang murah di luar kelaziman, perlu diwaspadai. "Jangan mudah tergiur dengan biaya murah, mana mungkin berangkat ke Mekah dengan biaya yang rendah," kata dia.
Ia menjelaskan komponen biaya perjalanan umrah minimal meliputi tiket pesawat, penginapan, makan dan lainnya, karena itu perlu pertimbangkan apakah masuk akal jika ada yang menawarkan dengan biaya terlalu murah.
Ia mengatakan biro perjalanan umrah yang resmi terdaftar di Kementerian Agama serta Kementerian Hukum dan HAM, bila ragu dapat dicek statusnya.
Sementara, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sumbar Syamsuir mengatakan karena daftar tunggu ibadah haji yang panjang, akhirnya masyarakat banyak yang memilih untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu.
Hampir setiap hari ada masyarakat yang melakukan pembatalan porsi keberangkatan haji dan memilih mengambil uang yang telah disetorkan untuk berangkat umrah, ujar dia.
Karena tidak sabar menunggu untuk ke Tanah Suci akhirnya memutuskan mencabut porsi keberangkatan dan memilih pergi umrah terlebih dulu, lanjut dia. Ia menambahkan saat ini saja untuk Sumatera Barat daftar tunggu keberangkatan haji telah mencapai 2024 atau sembilan tahun.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan pihaknya telah mengumumkan daftar nama-nama travel umrah resmi.
Lukman berharap daftar itu bisa menjadi referensi masyarakat dalam memilih travel umrah, agar persoalan jamaah yang terlantar atau gagal berangkat tidak terjadi lagi.