Kamis 23 Apr 2015 19:30 WIB

Pembangunan Asrama Haji di Saudi Terkendala Izin

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agung Sasongko
Calon Jamaah Haji sedang dianjarkan cara pemakaian kain ikhram di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (25/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Calon Jamaah Haji sedang dianjarkan cara pemakaian kain ikhram di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah pihak menilai efisiensi biaya haji dapat dilakukan salah satunya dengan membangun pemondokan asrama haji Indonesia di Arab Saudi. Namun, Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Paraonan Daulay mengatakan, hal tersebut sulit dilakukan karena terkendala masalah izin investasi.

"Setelah kita telusuri, di Saudi itu, tidak bisa negara lain berinvestasi," kata dia di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (23/4). Saleh menuturkan, pemondokan yang dimiliki Malaysia di Saudi, merupakan kerja sama dengan sejumlah orang Saudi.

Sementara itu, dirinya membantah ongkos naik haji di Malaysia lebih murah dari pada Indonesia. Dirinya mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap isu tersebut. Selain itu, mengenai kabar yang menyebut penyelenggaraan haji di Malaysia tak serumit di Indonesia, menurutnya tak benar.

"Karena jamaah Malaysia 26 ribu, kita 168.800 gak sebanding kan. Beda mengurusi lima orang dengan 10 orang. Karena itu Kemenag (Kementerian Agama) harus mampu menyelenggarakan ibadah haji," tutur Saleh menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement