REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saudi Airlines dan Garuda Indonesia memenangi tender penerbangan haji 2015. Menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dipilihnya dua maskapai tersebut karena memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Kementerian Agama.
"Iya dua maskapai penebangan itu (Saudi dan Garuda). Mereka memenuhi ketentuan yang ditetapkan," ujar Lukman Hakim Saifuddin kepada ROL, Ahad (10/5).
Ia menjelaskan, ada banyak persyaratan yang harus dimiliki maskapai penerbangan untuk mengikuti tender penerbangan haji. Di antaranya, maskapai penerbangan harus memiliki jaminan akan mampu mengangkut ratusan ribu jamaah haji dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Selain itu, maskapai penerbangan juga harus membuat jadwal penerbangan yang baik sehingga tidak ada jamaah yang terlantar.
Syarat lain yang harus dipenuhi maskapai, kata Menag, yaitu harus memliki pesawat besar dan menyediakan pesawat cadangan. Sedangkan persyaratan lainnya yakni adanya kesesuaian harga yang diajukan kepada pemerintah.
Sebelumnya Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, Abdul Djamil mengatakan setelah melakukan negoisasi, harga disepakati pada rata-rata 2.146 dolar AS. Nantinya harga ini akan berbeda untuk masing-masing embarkasi.
Adapun penjelasan harga masing-masing embarkasi akan dijelaskan pada Keppres BPIH yang akan segera ditetapkan. Ia menjelaskan, proses negoisasi harga dilakukan berdasarkan tren harga avtur dan konsumsi jamaah pada saat perjalanan Indonesia ke Jeddah.
Selain itu, pembahasan juga mencakup Notam (Notice For Air Man) atau catatan untuk para penerbang untuk menghindari Yaman. Ia mengatakan, pada ibadah haji tahun ini pesawat tidak akan melewati Yaman. Namun pesawat akan berbelok di Oman. Artinya ada kelebihan waktu 25 menit untuk penerbangan sehingga jumlah avtur yang diperlukan lebih banyak.
"Semula rute kan menyebrang lautan hindia lurus Yaman belok kanan menyusuri laut merah sampai ke Jeddah. Ini karena ada notam itu maka beloknya di oman," katanya. Ia menambahkan, pesawat yang akan digunakan dalam penerbangan ibadah haji tahun ini yakni boeing 744, 777 dan airbus 330.
Proses tender dimulai pada Maret lalu. Pada saat pengumuman dan penjelasan persyaratan ada sembilan maskapai yang hadir yakni PT Garuda Indonesia, PT Lion Air, PT Indonesia AirAsia, PT Sky Aviation, PT Sriwijaya Air, PT Avia Star Mandiri, PT Trigana Air Service, PT Batik Air, PT Citylink dan Saudi Airlines.
Namun, hanya ada lima perusahaan maskapai yang mengambil dokumen yakni Garuda Indonesia, Saudi Airline, Trigana, Lion Air, dan Indonesia Air Asia. Selanjutnya hanya garuda dan saudi Airlines yang melakukan penawaran.