Senin 11 May 2015 15:33 WIB

Menag: Asrama Haji Jangan Sekadar Bangunan Megah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agung Sasongko
 Calon jamaah haji kloter 48 mendengarkan arahan petugas di Aula Asrama Haji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/9). (Republika/ Tahta Aidilla)
Calon jamaah haji kloter 48 mendengarkan arahan petugas di Aula Asrama Haji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN --  Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menilai pembangunan islamic center dan asrama haji perlu mendapat perhatian serius. Ini karena, kedua bangunan itu memiliki fungsi pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan Islam dapat dilakukan secara sinergi, komperhensif, sistematis, dan berkelanjutan.

Karena itu, dalam islamic center dan asrama haji harus tersedia fasilitas untuk pembinaan, pengembangaan ilmu pengetahuan, serta pendidikan dan pelatihan. Selain fasilitas-fasilitas itu, harus tersedia pula sumber daya manusia yang bisa melakukan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan umat Islam.

Dikatakan Lukman, dengan begitu, sebenarnya penyelenggaraan ibadah haji dapat menjadi bagian dari kerja-kerja islamic center. "Bagi saya, penyelengaraan ibadah haji merupakan bagian dari membangun keadaban umat," ujarnya.

Ibadah haji, kata Lukman, merupakan simpul penguat dari ikatan rukun Islam yang lain, yaitu syahadat, shalat, puasa dan zakat. Ia menuturkan, orang yang sudah berhaji, diharapkan menjadi sosok Muslim yang paripurna. Yaitu, muslim yang tidak hanya shaleh secara pribadi, tapi juga shaleh secara sosial.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pembangunan asrama yang berlokasi  di Nagari Sungai Buluh, Kec. Batang Anai ini,  nantinya akan menghabiskan biaya sebesar Rp 800 milyar. “Pembiayaan akan menggunakan dana APBN, APBD Provinsi, APBD kabuaten," ujarnya.

Asrama haji Padang Pariaman berdiri di atas lahan seluas 10 hektar yang telah dibaliknamakan menjadi milik Kementerian Agama RI. Asrama Haji ini nantinya akan dilengkapi dengan masjid, aula, gudang peralatan, dapur, laundry, rumah sakit, hotel, restoran, pusat olahraga, replika muzdalifah, replika ka'bah, power house, pos jaga, area komersial, parkir bus, mobil, dan selasar, replika mina, dan lain sebagainya.

Tujuannya agar asrama haji ini bisa digunakan sepanjang tahun oleh masyarakat. Asrama haji ini, lokasinya cukup strategis, jaraknya 2,5 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement