Senin 11 May 2015 20:04 WIB

Tender Penerbangan Haji Harus Terbuka dan Transparan

Rep: c28/ Red: Agung Sasongko
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.
Foto: ANTARA/Ampelsa/ca
Pesawat haji Boeng 767 A-300 yang disiapkan untuk mengangkut jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transparansi dan terbuka, dua elemen penting dalam urusan tender penerbangan haji. Melalui dua hal ini diharapkan dapat membuka partisipasi publik dalam pengawasan tender.

Demikian diungkap Ketua Komisi VIII, DPR RI, Saleh Pertaonan saat dimintai komentar, Senin (11/5). “Ongkos haji bisa lebih murah. Semakin banyak yang ikut tender, semakin banyak pula pilihan dan alternatif. Tentu harga juga bersaing," Jelasnya.

Kendati begitu, Saleh menyatakan bahwa kemenag sudah mengundang sejumlah lebih dari empat maskapai. Tetapi maskapai tersebut tidak memenuhi persyaratan yang cukup. hanya maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines yang mengajukan penawaran. kedua maskapai tersebut pula yang memenuhi kriteria yang ditetapkan kemenag.

Garuda yang juga perusahaan BUMN kata Saleh, harus diperhatikan sisi pelayanan dan harga yang ditawarkan cocok. “Tentu ini juga termasuk dari bagian komitmen kemenag untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah haji kita.” Kata Saleh.

Urusan tender penerbangam haji murni kewenangan dari kementerian agama (kemenag). Terkait masalah ini, komisi VIII DPR RI hanya dapat memberikan masukan dan catatan bagaimana agar kualitas pelayanan dalam hal penerbangan dapat ditingkatkan.

Ketika hal itu ditanyakan, kementerian agama menjelaskan bahwa tender dibuka secara umum. Menurut pengakuan kementerian agama, dari sekian banyak penerbangan yang diundang, hanya Garuda dan Saudi Airlines yang mengajukan penawaran. Dan kedua maskapai ini pula yang memenuhi kriteria yang ditetapkan kemenag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement