REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka acara pembekalan petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi 1436 H/2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/6) malam. Pembekalan akan berlangsung selama 10 hari sampai Jumat (12/6) mendatang.
"Saya berharap, petugas haji tahun ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah haji seiring tekad pemerintah yang ingin memberikan pelayanan yang lebih baik pada penyelenggaraan haji tahun ini," kata Menag seusai memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menag melanjutkan, ada beberapa perubahan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yang perlu diperhatikan petugas dan semua jamaah.
Di antara perubahan tersebut adalah penerbangan keberangkatan jamaah haji kloter pertama yang langsung menuju bandara Madinah.
Sebelumnya, jamaah haji Indonesia diberangkatkan ke Jeddah untuk selanjutnya menuju Madinah kemudian ke Mekkah. Dengan adanya perbedaan ini, jamaah haji bisa terhindar dari kelelahan perjalanan dari Jeddah ke Madinah yang menempuh perjalanan darat antara delapan sampai 10 jam.
Perbedaan lainnya adalah dipindahnya Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di dekat Masjid Nabawi, Madinah. Lokasi BPIH tahun ini lebih jauh dari lokasi BPIH sebelumnya.
Karena itu, Menag mengingatkan, para petugas hendaknya lebih teliti dan cermat serta cekatan dalam mendeteksi keberadaan jamaah haji Indonesia, terutama jamaah haji berisiko tinggi, agar jamaah yang memerlukan layanan kesehatan bisa dilayani dengan baik.
Kemudian, kata Menag, perbedaan selanjutnya adalah pemberian katering atau makanan selama jamaah berada di Mekkah. Pada penyelenggaraan haji tahun tahun sebelumnya, pemerintah tidak menyediakan makanan saat jamaah berada di Mekkah.
"Saya berharap, pembekalan yang akan diikuti para petugas PPIH tahun ini bisa menjadi instrumen untuk memahami semua perbedaan dan kemungkinan kondisi di Arab Saudi nanti, sehingga pelayanan kepada jamaah bisa lebih optimal," kata Menag.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil menerangkan, saat ini rekrutmen petugas haji telah selesai. Pemerintah sudah membentuk petugas kloter, petugas non-kloter (PPIH) , dan petugas tenaga musiman (temus) yang berasal dari mukimin dan ora mahasiswa di negara-negara Timur Tengah.
Khusus petugas PPIH, kata Djamil, ada 806 orang yang sudah dinyatakan lolos seleksi dan mengikuti pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta saat ini. Sebanyak 806 petugas PPIH ini terdiri dari 500 orang yang direkrut Kementerian Agama dan 306 orang yang direkrut Kementerian Kesehatan.
Unsur petugas terdiri dari anggota TNI/Polri, tenaga kesehatan, dan unsur lain yang mendukung tugas serta fungsi PPIH selama di Arab Saudi.
"Kendati dari berbagai unsur, semua PPIH bertugas bersama-sama dan berkoordinasi untuk membantu proses ibadah, bimbingan, dan pelayanan terhadap jamaah," kata Djamil.
Djamil melanjutkan, kegiatan pembekalan bertujuan agar seluruh petugas mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap guna mendukung fungsi pelayanan, perlindungan, dan loyalitas terhadap jamaah.
Tahun ini, Indonesia memberangkatkan 168.800 calon haji dengan komposisi 155.200 haji reguler dan 13.600 haji khusus.