REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cuaca panas di Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015 harus diantisipasi. Kementerian Kesehatan memperkirakan, suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celcius.
"Tim medis juga sudah siapkan langkah-langkah konkret terkait persiapan kesehatan," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai membuka pembekalan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/6).
Ia mengatakan, antisipasi yang dilakukan seperti melakukan perawatan sejak dini terhadap calon jamaah haji yang memiliki masalah kesehatan. Langkah itu diharapkan membuat mereka berada dalam kondisi lebih bugar ketika berangkat dan melakukan ibadah haji.
Lukman menyatakan, cuaca merupakan satu dari tiga tantangan yang akan dihadapi oleh petugas haji.
Para petugas nantinya harus mengantisipasi kemungkinan dehidrasi. "Mungkin kita merasa tidak haus, tapi tiba-tiba dehidrasi," kata Lukman.
Tantangan lain bagi petugas PPIH, yaitu jumlah jamaah haji Indonesia merupakan terbesar di dunia dan ekspektasi masyarakat terhadap layanan haji. Jumlah jamaah berarti petugas akan berhadapan dengan berbagai kebiasaan. Sedangkan ekspektasi berarti petugas menjadi garda terdepan kualitas layanan haji.
Menurut Lukman, petugas haji Indonesia memiliki modal untuk mengatasi tantangan tersebut. Modal tersebut, para petugas telah melalui proses seleksi hingga terpilih dan mendapatkan pelatihan.
Modal lainnya, para petugas haji akan menyandang nama besar Indonesia ketika berada di Arab Saudi. "Indonesia dipandang baik oleh negara lain dalam penyelenggaraan ibadah haji," kata dia.
Modal terakhir, yaitu anugerah menjadi petugas haji. Menurut Lukman, empat modal tersebut akan membantu para petugas haji mengatasi tantangan ibadah haji tahun ini.