REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati memilih penyelenggara umrah karena banyaknya penyelenggara umrah tanpa memiliki izin yang menipu masyarakat demi keuntungan pribadi.
"Mayarakat jangan lihat asal murah dan iming-iming yang ditawarkan 'travel' (biro perjalanan) umrah," kata Sekretaris Jenderal Amphuri Budi Firmansyah saat dihubungi Antara, Jakarta, Selasa (23/6).
Ia mengatakan, masyarakat harus selektif memilih biro perjalanan umrah dan menganjurkan untuk lebih memilih daftar penyelenggara umrah yang tercantum di laman Kementerian Agama. "Daftar yang ada di website Kementerian Agama itu, Kementerian Agama akan menjamin karena kalau tidak baik travel akan langsung diberi sanksi," ujarnya.
Ia mengatakan, masyarakat seharusnya memilih penyelenggara umrah yang memiliki izin dari pemerintah.
"Sekarang ini banyak travel yang bodong," tuturnya.
Ia juga mengatakan masyarakat harus memastikan biro perjalanan umrah tersebut memiliki izin.
Selain itu, ia mengatakan masyarakat juga perlu mewaspadai biro jasa umrah yang mengaku telah bergabung dengan Amphuri.
Amphuri terdiri dari sekitar 150 biro perjalanan umrah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Masyarakat juga harus melihat sertifikat Amphuri yang ditempel di kantor travel," katanya.
Ia mengatakan, banyak masyarakat yang terlantar akibat salah memilih biro perjalanan umrah dan selalu ditunda-tunda keberangkatannya ke Mekkah, Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah.