REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dirjen Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyatakan kesiapan 37 perusahaan katering yang telah di kontrak melayani jamaah haji Indonesia. Perusahaan katering itu terdiri dari 10 perusahaan katering di Madinah, 25 di Makkah, dan dua perusahaan katering untuk Jeddah.
Lubis menjabarkan, 25 perusahaan katering yang telah dikontrak tersebut telah menyebar di setiap dapur. Titik sebarannya berada di Jarwal, Misfallah, Mahbas Jin, Syisyah, Raudhoh, dan ‘Aziziyah. Lubis mengatakan jarak antara dapur dan pemondokan sangat diprioritaskan untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan lalu lintas.
“Ini sudah dilakukan survei dan uji coba, jarak dari dapur dan pemondokan itu berapa lama memakan waktu dalam perjalanan,” ujar Lubis
Untuk pendistribusian makanan selamat datang, gelombang pertama hanya akan diberikan ketika sampai di pemondokan. Jarak antara bandara dan pemondokan yang tidak begitu jauh maka tidak ada distribusi makanan di bandara Alma Madinah (bandara baru).
Sedangkan untuk gelombang kedua harus transit di Jeddah, akan ada pendistribusian makanan selamat datang di bandara King Abdul Aziz. “Berbeda dengan Madinah, jarak Jeddah ke makkah itu dua jam, makanya kita sudah kontrak dua perusahaan katering untuk melayani makanan jamaah haji di Bandara,” tutur Lubis.