Senin 27 Jul 2015 21:03 WIB

Tahun Ini, Kuota Cadangan Sudah Disiapkan Sejak Jauh Hari

Pengurus biro perjalanan haji dan umroh memberikan keterangan kepada calon jamaah haji di Mihrab Qolbi Travel, Jakarta, Senin (27/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengurus biro perjalanan haji dan umroh memberikan keterangan kepada calon jamaah haji di Mihrab Qolbi Travel, Jakarta, Senin (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Agama akan menggunakan calon haji kategori cadangan untuk memenuhi kuota reguler yang belum terisi dengan prinsip semua kuota haji untuk Indonesia tidak ada yang tersisa.

"Dari awal kami sudah siapkan kuota cadangan untuk mengisi kekosongan kuota. Sehingga tidak tergesa-gesa dalam persiapan dokumen dan visa," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Abdul Djamil di Jakarta, Senin (27/7).

Ia menjelaskan bahwa tahap pelunasan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) Reguler sendiri sudah ditutup.

Kuota cadangan jamaah haji sendiri sebanyak 7.775 dengan 5.802 calon haji telah melunasi BPIH. Terdapat 3.097 slot yang belum terisi karena calon haji reguler yang ditetapkan berangkat tahun ini tidak melakukan pelunasan BPIH hingga tenggat waktu akhir.

Terdapat lima persen kuota cadangan di masing-masing provinsi yang nantinya bisa berangkat lantaran kuota reguler tidak digunakan karena calon jamaah yang ditetapkan berangkat tahun ini tidak melakukan pelunasan BPIH hingga jatuh tempo.

Calon jamaah cadangan sendiri akan diminta untuk menandatangani dokumen pernyataan sebagai calon jamaah cadangan dan siap diberangkatkan jika terdapat kekosongan kuota. Dengan begitu, mereka dapat dengan cepat melunasi BPIH dan mengikuti manasik haji.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kata Abdul, tidak dilakukan persiapan terpadu untuk kuota cadangan calon jamaah haji. Akibatnya, Kemenag kesulitan dalam mencari pengganti bagi calon haji yang gagal berangkat karena tidak melunasi BPIH-nya.

Pada tahun ini, kuota cadangan sudah disiapkan sejak jauh hari. Dengan begitu, apabila ada jamaah reguler yang gagal berangkat maka kuota itu dapat dipakai oleh jamaah cadangan tanpa memakan waktu yang lama.

"Tahun sebelumnya tidak seperti itu sehingga ada unsur tergesa-gesa dalam mencari calon jamaah pengganti. Belum lagi ada waktu yang mepet untuk mempersiapkan dokumen dan juga BPIH. Dengan sistem yang sekarang tentu akan memudahkan mencari pengganti dari jamaah cadangan. Prinsipnya tidak ada kuota yang tersisa," kata dia.

Saat ini seluruh Kanwil Kemenag sedang dalam proses persiapan dokumen untuk memilih calon jamaah haji cadangan yang akan berangkat. Pemilihannya akan sesuai nomor urut antre jamaah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement