REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menyatakan persiapan pelaksanaan ibadah haji bagi calon jamaah asal Indonesia sudah mencapai 90 persen.
"Sekarang ini sudah di atas 90 persen segala persiapan yang pelaksanaannya sekitar satu bulan lagi. Kami sedang cek dan ricek berbagai hal seperti dokumen keberangkatan, embarkasi, pemondokan, pelantikan petugas," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil di kantornya, Jakarta, Senin (27/7).
Abdul mengatakan, panitia penyelenggaraan haji juga telah mengecek sejumlah kelengkapan maupun fasilitas yang akan digunakan seluruh calon haji, termasuk tempat tinggal dan katering di Arab Saudi. Pengecekan, kata dia, juga telah dilakukan seperti memastikan kelengkapan sarana transportasi jamaah di area ibadah.
Terdapat dua perusahaan bus Arab Saudi, yaitu Sabco dan Rawahil yang akan melakukan antar-jemput jamaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram. Bus tersebut akan mengangkut jamaah yang memiliki lokasi pemondokan dengan jarak dua kilometer atau lebih dari lokasi ibadah.
Bus shalawat ini akan terus mengangkut jamaah selama 24 jam agar mereka dapat lebih tenang saat beribadah. Jamaah juga tidak perlu khawatir tertinggal bus shalawat karena kendaraan ini akan terus berkeliling di rute-rute yang telah ditentukan.
Sementara itu, Kemenag juga bekerja sama dengan organisasi angkutan darat (organda) dari pihak Arab Saudi (naqobah) untuk mempermudah angkutan jamaah yang melayani rute jarak jauh atau antarkota. Beberapa rute naqobah itu seperti Jeddah-Makkah, Makkah-Madinah, Madinah-Makkah, Makkah-Madinah, Madinah-Jeddah, Makkah-Arofah, Arofah-Musdzalifah, Musdzalifah-Mina dan Mina-Makkah.