Rabu 05 Aug 2015 09:43 WIB

Suhu Bisa Capai 53 Celcius, Calon Haji Jangan Malu Bawa Air

Rep: EH Ismail/ Red: Indah Wulandari
Jamaah haji asal Indonesia.
Foto: kampungtki.com
Jamaah haji asal Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para petugas dan jamaah haji 2015/1436 H diingatkan agar mengantisipasi suhu panas yang akan terjadi di Arab Saudi pada musim haji tahun ini. Lantaran suhu di Makkah dan Madinah pada musim haji 2015 diperkirakan di atas 40 derajat Celcius.

“Jadi, jangan malu bawa air. Kalau tidak banyak minum bisa jadi masalah,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Rudi Subiyantoro pada acara Pembekalan Petugas Media Center Haji 1436 H/2015 M di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (5/6).

Rudi melanjutkan, kekurangan air selama berada di Tanah Suci akan berpengaruh pada stamina petugas dan jamaah haji. Berdasarkan pengalaman pribadi berhaji pada 1990-an dan 2000, kata Rudi, suhu panas bisa mengakibatkan keluarnya serbuk garam di wajah berbarengan dengan keringat.

Padahal, suhu panas di Tanah Air yang maksimal 37 sampai 38 derajat Celcius paling dahsyat hanya menyebabkan keluarnya keringat yang banyak.

“Nah, ini suhunya nanti bisa mendekati 50 derajat Celcius. Penguapannya luar biasa, jadi jangan disepelekan,” katanya.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Chairul R Nasution mengatakan, sebagian besar calon haji Indonesia memiliki risiko kesehatan yang cukup tinggi.

Berdasarkan data kesehatan jamaah haji sebelumnya, 10 diagnosis penyakit terbanyak yang diderita jamaah, antara lain yang berkaitan dengan darah tinggi, diabetes, dan kelainan lemak darah.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar jamaah haji menjaga kondisi tubuh jangan sampai dehidrasi pada cuaca yang sangat panas. Apalagi, diperkirakan suhu udara di Arab Saudi pada musim haji bisa menembus angka 53 derajat Celsius.

"Kondisi panas dan kelembapan rendah bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak di antara mereka (jamaah) tidak merasa panas, tetapi sudah terjadi dehidrasi luar biasa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement