REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Ahda Barori meminta agar jamaah haji Sulsel membatasi barang bawaan.
"Jamaah haji asal Sulsel kalau balik ke Tanah Air agar membatasi barang bawaannya, karena biasanya ceret kuning banyak dibeli," kata Ahda di sela-sela kunjungannya dalam peresmian petugas PPIH Embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (7/8).
Dia mengatakan, sesuai dokumen PPIH, untuk barang bawaan berupa tas tenteng maksimal tujuh kilogram dan koper maksimum 32 kg.
"Jadi apabila ada kelebihan bagasi disarankan mengirim melalui kargo saja, supaya dapat menekan permasalahan di lapangan," katanya.
Sementara, mengenai meal test yang dilakukan untuk penyediaan makanan bagi jamaah calon haji saat penerbangan dengan menggunakan maskapai Garuda, lanjut dia, cukup variatif dan sesuai dengan selera jamaah calon haji seperti nasi kuning, nasi goreng dan nasi putih dengan aneka lauk yang sudah lazim di lidah masyarakat.
Sementara terkait dengan kuota jamaah calon haji, Indonesia masih mendapatkan pengurangan kuota sebesar 20 persen seperti periode sebelumnya. Khusus untuk embarkasi Hasanuddin, Makassar mendapatkan kuota sebanyak 11.972 orang dari delapan provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Kuota haji tahun ini masih sama dengan tahun lalu," kata Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel Iskandar Fellang.
Penyediaan fasilitas di Asrama Haji Sudiang, Makassar sendiri, lanjut dia, semuanya sudah siap mulai dari aula hingga kamar-kamar yang akan digunakan jamaah calon haji.