REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah umrah asal Bogor yang tertahan di Saudi karena stroke dinilai bentuk kelalaian travel. Hal itu diungkap Muhajirin Yanis, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Kementerian Agama.

“Ini ada kelalaian dari pihak travel, mereka memberangkatkan, tapi ketika ada jamaah yang sakit mereka tidak melaporkan pada kita,” ujarnya.

Sebelumnya, Kasubdit Pembinaan Umrah Kementrian Agama, Muhammad Arfi Hatim membenarkan terdapat jamaah umroh atas nama Muhammad Asep Ahmad asal kota bogor.  Diberangkatkan oleh travel PT. Doa Arafah Madinah (DAM Tour) pada 15 Februari 2015. Asep saat ini masih dirawat di rumah sakit King Abdul Aziz Makkah Arab Saudi.

Yanis mengatakan, pihak kemenag segera merespons kabar itu dengan mengundang pihak travel DAM Tour dan Halimah (istri pasien), untuk datang pada Senin 9 Agustus 2015 di kantor Kemenag.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menceritakan detail kronologisnya dari kedua belah pihak. Kemudian, Kemenag juga ingin mengkonfirmasi biro perjalanan, mengenai jadwal keberangkatan secara detail, berapa masa perjalanan mereka, juga alasan tidak membuat laporan perihal tersebut kepada Kemenag.

“Mudah-mudahan setelah besok semua kita undang, kita mendapatkan informasi yang jelas,” ujarnya.

Beberapa hal tersebut yang diupayakan oleh Kemenag untuk menemukan jalan keluar, juga dapat memulangkan jamaah umrah yang masih dirawat di  rumah sakit King Abdul Aziz Makkah. “Ini sebenarnya menjadi tanggung jawab biro perjalanan untuk memulangkan, tapi kita coba untuk menjadi mediasi,” kata Yanis mengakhiri pembicaraan pagi tadi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika