Senin 17 Aug 2015 21:00 WIB

Visa Jamaah Haji yang Sudah Jadi 110 ribu

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
Salah seorang calon haji mengambil visa haji usai disuntik vaksin meningitis. Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi sebagai syarat pokok pengurusan visa haji dan umr
Foto: ANTARA/Lucky R/ca
Salah seorang calon haji mengambil visa haji usai disuntik vaksin meningitis. Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi sebagai syarat pokok pengurusan visa haji dan umr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Visa menjadi dokumen vital yang wajib dimiliki jamaah haji. Hingga mendekati tanggal keberangkatan, visa jamaah haji belum seluruhnya selesai dibuat.

Dirjen PHU Abdul Djamil optimistis semua visa akan selesai tepat waktu. Berdasarkan data dari Ketua komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay pada Sabtu lalu, visa yang sudah rampung baru mencapai 95 ribu. Padahal total jamaah ada 168.800. Sehingga masih ada selisih sekitar 73 ribu.

Abdul menjelaskan jumlah visa yang sudah rampung terus bertambah setiap harinya."Visa setiap hari berkembang karena kedutaan bekerja terus, bahkan kemarin sabtu yang seharusnya libur mereka sudah kerjakan 10.400," katanya saat dihubungi ROL, Senin (17/8).

Lebih lanjut, ia menjelaskan sedang memprioritaskan kloter awal yang akan berangkat pada tanggal 21,22,23 Agustus."Makanya kita sekarang sedang finalisasi kloter 1 kurang berapa," jelasnya. Sedangkan terkait pelunasan BPIH, ia mengaku sudah menyelesaikan visa yang terlebih dulu lunas.

Selain itu, ia merasa pihak kedutaan Arab sudah bekerja dengan baik. Pasalnya, kedutaan langsung melemburkan pekerjanya ketika masih banyak jamaah haji yang belum rampung visanya."Kedutaan cukup responsif karena sudah lembur, diperkirakan visa sudah jadi 110 ribu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement