REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah Indonesia diminta berhati-hati saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Hal ini menyusul bertambahnya jumlah penderita Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS CoV) di Arab Saudi.
"Sejak kemarin sudah bertambah sembilan kasus MERS," terang Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, Selasa (18/8) di Jakarta.
Tjandra menjelaskan sejak tiga hari lalu kasus MERS di Arab Saudi bertambah 14 kasus. Lanjutnya, Dari belasan kasus tersebut empat penderita diantaranya meninggal dunia. "Sebagian besar terjadi karena penularan dari RS di kota Riyadh," terang Tjandra.
Hal tersebut, kembali membuktikan bahwa Rumah Sakit dapat menjadi tempat asal penularan meluas. "Inilah yang perlu jadi perhatian jamaah Haji kita yang dalam beberapa hari ini akan segera mulai berangkat ke Tanah Suci," terang Tjandra.
Tjandra mengatakan, ada tiga perhatian yang harus dijaga bila jamaah haji kita nanti terpaksa harus datang ke RS Arab Saudi. Pertama, selalu dan lebih sering Cuci Tangan Pakai Sabun yang secara ilmiah terbukti menurunkan kemungkinan infeksi
"Dan jangan terlalu sering memegang hidung dan mulut dengan tangan," tambahnya.
Kedua, selama di RS maka sebisa mungkin untuk menghindar dari kerumunan orang, terutama di Poliklinik dan 'Emergency Room'. Tjandra menjelaskan wabah MERS yang melanda Korsel berawal dari seorang pasien di Emergency Room yang tengah berobat. Katanya, sambil menunggu masuk rawat pasien tersebut batuk-batuk dan menulari pasien lain.
"Ketiga, upayakan seminimal menyentuh benda-benda yang banyak dipegang pengunjung RS dan ekstra waspada pada kebersihan," terangnya.
Sebelumnya, selama Agustus 2015 terdapat 46 kasus MERS di Arab Saudi. Tambahan kasus baru membuat MERS di Arab Saudi telah menembus 1.105 kasus dengan 479 kasus meninggal dunia, 33 dirawat dan 3 di isolasi di rumah serta 590 sembuh.