Kamis 20 Aug 2015 19:54 WIB

Komisi VIII DPR tak Percaya Persiapan Haji Capai 99 Persen

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) satu embarkasi Hasanuddin mendengarkan bimbingan panitia di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/8).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) satu embarkasi Hasanuddin mendengarkan bimbingan panitia di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Komisi VIII DPR RI membantah pernyataan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah yang mengklaim persiapan penyelenggaraan ibadah haji sudah mencapai 99 persen.

"Belum sampai 99 persen. Kami cek ke sini (daerah) karena persiapannya masih perlu diperbaiki," kata anggota Komisi VIII DPR RI, Khatib Umam Wiranu dalam kunjungannya di Asrama Haji Embarkasi Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (20/8).

Menurutnya permasalahan paling krusial ihwal penyelenggaraan ibadah haji adalah masalah visa sejumlah calon jamaah haji (calhaj) yang belum keluar.

"Tapi (permasalahan visa) akan diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat," lanjutnya.

Permasalahan kedua, ujar Umam, ihwal antisipasi kesehatan calhaj di Tanah Suci. Ketiga, soal antisipasi kesehatan. Keempat, soal transportasi penerbangan Indonesia - Tanah Suci.

"Karena yang sangat terganggu (selama ini) transportasi udaranya," tuturnya.

Sebelumnya, kesiapan pelaksanaan ibadah haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama diklaim telah mencapai 99 persen.

“Persiapan sudah 99 persen. Embarkasi sudah siap. Lalu kesiapan petugas yang ada di Arab Saudi. Kesiapan  pelayanan terhadap jamaah seperti pemondokan, katering dan transportasi darat,” papar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, Selasa (18/8).

Untuk persiapan di embarkasi, semua panitia pelaksana ibadah haji (PPIH) telah dilantik. Para PPIH embarkasi ini juga telah mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan jamaah saat berada di embarkasi. Seperti katering jamaah, akomodasi dan pos layanan pemeriksaan sebelum pemberangkatan jamaah.

Sementara persiapan yang berkaitan dengan dokumen perjalanan seperti visa ditargetkan selesai Rabu (19/8) dan Kamis (20/8).

“Tapi, ada dokumennya yang menunggu dan masih bisa ditoleransi karena ada berangkat gelombang kedua. Jadi, kita terus kerja keras memantau penyelesaian,” tegas Djamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement