REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk Makkah, Arab Saudi, Ahad (30/8). Hingga Sabtu (22/8), persiapan penyelenggaraan ibadah haji untuk jamaah haji Indonesia di Daerah Kerja (Daker) Makkah sudah mencapai 90 persen.
Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan sarana dan prasarana untuk menerima jamaah haji asal Indonesia sudah siap. "Tinggal memastikan semua berjalan sesuai rencana agar bisa 99 persen. Untuk satu persennya, kita serahkan kepada Allah," kata dia, di Makkah, Sabtu (22/8) malam waktu setempat.
Menurut Arsyad, persiapan menyambut jamaah harus dilakukan dengan baik karena karakter kota kelahiran Nabi Muhammad ini berbeda dengan Jeddah dan Madinah. Di Jeddah, jamaah haji yang tiba langsung diberangkatkan ke Makkah.
Di Madinah, jamaah haji tinggal selama sembilan hari untuk melakukan Arbain dengan waktu yang berbeda-beda. "Makkah merupakan sentral jamaah haji. Ada saatnya jamaah haji, tidak hanya dari Indonesia tapi juga dunia, berkumpul di Makkah," ujar Arsyad.
Persiapan yang dilakukan terkait dengan layanan pemondokan, katering, dan transportasi shalawat untuk jamaah haji asal Indonesia selama tinggal di Makkah. Untuk pemondokan, Arsyad memastikan, tempat tinggal jamaah haji di Makkah setara dengan hotel bintang tiga atau empat.
"Alhamdulillah tahun ini hotel sangat bagus, bintang 3 dan bintang empat. Kapasitasnya tidak kecil tapi besar, bahkan ada yang 21 ribu. Jadi tidak ada lagi rumah-rumah sederhana," kata Arsyad.
Menurut Arsyad, tidak ada pemadatan dalam penempatan jamaah haji tahun ini. Sebaliknya, jamaah haji akan memperoleh ruang yang lebih luas. Sebab, pemerintah Indonesia melakukan taksir atau kriteria tersendiri terhadap tasreh atau dokumen kelayakan hotel. Tasreh menyatakan kapasitas pemondokan, lalu pemerintah Indonesia mlakukan taksir dengan sistem hitungan sendiri.
Arsyad mencontohkan, menurut tasreh gedung di Sektor Delapan memiliki kapasitas hingga 28 ribu. Namun, pemerintah Indonesia hanya menempatkan 21 ribu. "Jamaah lebih leluasa. Kami ingin tunjukkan, jamaah mendapatkan pemondokan yang sangat layak. Tim juga punya komitmen kuat untuk transparan," kata dia.