Ahad 23 Aug 2015 18:14 WIB

'Shalawat' Pengantar Jamaah ke Masjidil Haram

Rep: Ratna Puspita/ Red: Agung Sasongko
Bus Shalawat
Foto: Republika/Ratna Puspita
Bus Shalawat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 01 Makassar (UPG 01) akan ditempatkan di Sektor 6 Gedung 602. Sektor 6 terletak di wilayah Syisyah, bagian timur Kota Makkah.

Gedung 602 berada di dekat Kantor Urusan Haji Indonesia. Jaraknya hanya 500 meter dari kantor yang menjadi markas Daerah Kerja (Daker) Makkah. Lokasinya juga tidak jauh dari hanya berjarak satu kilometer dari lokasi melempar jumrah atau jamarat.

Posisi ini menguntungkan jamaah ketika puncak haji pada September mendatang. Jamaah tidak perlu berada terlalu lama di dalam bus ketika menuju Arafah untuk melakukan wukuf. Lokasi yang berdekatan dengan Kantor Daker Makkah juga memudahkan jamaah meminta bantuan kepada petugas.

Kendati demikian, lokasi tersebut juga memiliki kelemahan, yaitu jauh dari Masjidil Haram. Jarak pemondokan Sektor 6 dengan Masjidil Haram sekitar 4,5 kilometer, terlalu jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Sebab, jamaah dipastikan bakal berkali-kali beribadah di Baitullah.

Menjauhnya penginapan jamaah haji Indonesia ini tidak terlepas dari sedang direnovasi atau diperluasnya Masjidil Haram sehingga banyak penginapan di sekitarnya dibongkar. Karena itu, pemerintah menyiapkan bus untuk mengantar pulang-pergi jamaah dari penginapan sampai ke Masjidil Haram.

"Kami siapkan bus Shalawat," kata Kepala Bidang Transportasi Daker Makkah Subhan Cholid ketika melakukan simulasi rute bus Shalawat, Ahad (23/9).

Bus Shalawat tidak hanya melayani jamaah yang tinggal di pemondokan Sektor 6. Semua jamaah haji yang menempati pemondokan dengan jarak 2.000 meter atau lebih dari Masjidil Haram akan mendapatkan layanan transportasi ini.

Jamaah haji asal Indonesia ditempatkan dalam sembilan sektor di enam wilayah, yaitu Jarwal, Misfalah, Mahbas Jin, Syisyah, Aziziyah, dan Raudhah. Jarwal menjadi satu-satunya wilayah terdekat dengan Masjidil Haram, sekitar 600 meter. Namun, lima wilayah lainnya berlokasi dua kilometer atau lebih. Jamaah yang tinggal di lokasi-lokasi tersebut pun membutuhkan transportasi bolak-balik ke Baitullah.

Pada tahun ini, 119.151 jamaah akan mendapat layanan Bus Shalawat. Dengan demikian, sebagian besar jamaah akan mendapat layanan bus yang beroperasi selama 24 jam. Sebab, jumlah jamaah haji reguler adalah 155.200 orang. Karena itu, layanan bus Shalawat termasuk faktor yang mempengaruhi kualitas layanan haji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement