Selasa 25 Aug 2015 15:01 WIB

Calon Jamaah Haji Khusus, Belum Dapat Visa

Rep: c27/ Red: Damanhuri Zuhri
Sejumlah jamaah haji khusus istirahat sejenak di salah satu tempat duduk di Plaza Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/9). (Republika/Zaky Alhamzah)
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Sejumlah jamaah haji khusus istirahat sejenak di salah satu tempat duduk di Plaza Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/9). (Republika/Zaky Alhamzah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendala keterlambatan visa haji, tak hanya terjadi pada haji reguler saja. Menurut Wakil Ketua Umum Kesatuan Tour Travel Haji Umroh (Kesturi) Artha Hanif, visa haji khusus hingga saat ini belum ada satu pun yang turun.

"Teman-teman penyelenggara masih berada di Arab Saudi menyelesaikan persyaratan kewajiban yang harus diselesaikan sesuai peraturan sistem yang baru," ungkap Artha saat dihubungi Republika, Selasa (25/8).

Ia menjelaskan, permasalahan visa tidak bisa dianggap enteng. Butuh keseriusan pemerintah khususnya Kementrian Agama dalam menyelesaikan masalah keterlambatan visa.

Terlebih lagi bagi haji khusus masalah keterlambatan visa akan membuat efek domino. "Kalau haji khusus nggak bisa berangkat sekarang ya sudah, hangus tiketnya. Nah hotel di sana juga begitu," ujarnya menjelaskan.

Artha mengatakan, berbeda dengan haji reguler yang bisa berangkat cepat saat visa sudah didapatkan karena ditangani pemerintah, haji khusus harus mengurus tiket dan akomodasi secara biasa. Sehingga ketika terjadi keterlambatan, akan berefek pada akomodasi lainnya.

Ia mengharapkan pemerintah bisa dapat menyelesaikan permasalahan sistem e-hajj yang katanya menjadi keterlambatan visa. Ia menyarankan agar dibangun komunikasi dan koordinasi yang tepat dengan Kedutaan Besar Arab Saudi agar dapat menambal kelemahan-kelemahan sistem yang menjadi masalah.

Hal yang penting, sambung Artha, adalah menyelesaikan permasalahan ini untuk tidak terulang kembali pada tahun-tahun yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement