REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Sebanyak 24 ribu visa jamaah haji asal Nigeria belum diterbitkan Pemerintah Arab Saudi. Jumlah itu lebih dari sepertiga kuota jamaah haji Nigeria pada penyelenggaraan ibadah haji 1436 H/2015 M yang mencapai 66 ribu orang.
“Jadi, tidak hanya Indonesia saja yang mengalami penundaan penyelesaian visa. Nigeria dengan jamaah 66 ribu yang belum selesai 24 ribu. Begitu juga Pakistan, India, dan Afghanistan,” kata Ketua Muassasah Adilla Hateem Dja'far Bali usai melakukan pertemuan dengan unsur pimpinan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah, demikian laporan wartawan Republika., EH Ismail dari Madinah, Arab Saudi, Senin (24/8) malam.
Muassasah Adilla adalah lembaga bentukan Pemerintah Arab Saudi yang bertugas melayani dan mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji di Madinah. Menurut Hateem, saat ini masih ribuan visa haji dari berbagai negara yang tertahan di Pemerintah Arab Saudi.
Hateem tak menyebut berapa jumlah visa dari negara-negara lain yang belum selesai. Namun demikian, dia memastikan, masalah visa Indonesia akan menjadi pembahasan khusus dan semua aspek kekurangannya akan dicarikan solusi terbaik untuk tahun depan. Apalagi, jumlah visa haji Indonesia yang belum selesai sampai Ahad (23/8) hanya tersisa sekitar 4 ribu visa.
“Indonesia akan menjadi indikator keberhasilan sistem e-hajj yang selanjutnya akan diterapkan di seluruh dunia,” ujar Hateem.