REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Direktorat Jenderal Urusan Kesehatan Arab Saudi mengantisipasi segala pemicu sakit terhadap jutaan calon haji dari berbagai negara yang mulai berdatangan.
"Kami telah menyiapkan rencana pelayanan kesehatan terbaik bagi para jamaah haji," ujar Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Khalid Al-Mirghalani, dilansir dari Arabnews, Rabu (26/8).
Al-Mirghalani juga mengatakan, pekerja dan pejabat kesehatan telah menyediakan sistem pelayanan kesehatan yang terpadu. Dimulai dari pencegahan, pengobatan, dan program rawat jalan, tentunya dengan fasilitas dan pelayanan yang kompeten yang ditawarkan oleh paramedis.
"Pelayanan tersebut telah siap di Makkah, Mina, Arafat, dan Muzdalifah," ujarnya lagi.
Vaksinasasi juga telah menjadi pencegahan yang wajib terhadap meningitis untuk para pekerja di tampat-tempat suci juga para jamaah ibadah haji. Pengaturan pelayanan kesehatan juga diberikan bagi para jamaah di pelabuhan darat, udara, laut, dan di jalan-jalan utama strategis untuk di Madinah, dan di pemondokan para jamaah.
Telah disiapkan juga tujuh rumah sakit, 999 tempat tidur, termasuk 1.365 tempat untuk perawatan intensif dan keadaan darurat, untuk melayani para jamaah haji. Ketujuh rumah sakit ini didukung oleh 18 pusat kesehatan masyarakat.
Kemudian didukung juga oleh tiga pusat surveilans epidemiologi di Bandara panegran Mohammed bin Abdul Aziz di Madinah dan Bandara pangeran Abdul Mohsen bin Abdul Aziz di Yanbu, dan di pelabuhan Yanbu.
Selain pelayanan dan fasilitas kesehatan, Al-Mirghalani juga mengatakan, telah disiapkan sebanyak 25 ambulans untuk mengangkut orang sakit dan terluka. Mereka akan segara dibawa pada rumah sakit terdekat.
Sedangkan untuk melakukan operasi darurat, tim kesehatan bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Arab Saudi.