REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Petugas Pendamping calon jamaah haji dari Nusa Tenggara Timur, dr Salmawati Mariaty, mengingatkan agar para calon jamaah haji daerah mewapadai virus mers dan menginitis.
"Berdasarkan data kesehatan ibadah haji sebelumnya, rata-rata hanya 10 diagnosis penyakit terbanyak yang selama itu menyerang jamaah, antara lain yang berkaitan dengan darah tinggi, diabetes, dan kelainan lemak darah, namun dua jenis penyakit itu harus diantisipasi dan diwaspadai juga," kata Mariaty di Kupang, Senin (24/8).
Ia mengatakan, mewaspadai dan menjaga kesehatan perlu dilakukan terlebih oleh para calon jamaah haji yang memiliki penyakit tertentu mulai pengobatan agar tetap bugar pada saat melaksanakan ibadah haji.
Dokter PNS di RSUD WZ Johanis Kota Kupang itu mengatakan, data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi hingga Kamis (20/8) mencatat dua kematian akibat korona virus Sindrom (MERS) dan sembilan kasus baru, sehingga sikap waspada penting dilakukan setiap calon jamaah haji.
"Memang semua kematian dan kasus baru yang dilaporkan tersebut berasal dari Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi yang telah menyaksikan peningkatan penyebaran virus itu dalam dua pekan belakangan," katanya menjelaskan.
MERS, yang juga dikenal sebagai korona virus, menurut Mariaty, mengakibatkan demam yang serupa dengan demam pada orang yang terserang. Sementara meningitis adalah salah satu penyakit yang patut diwaspadai. Karena angka kematian akibat penyakit ini pun terbilang tinggi