REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Bekasi menemukan calon jamaah haji berpenyakit serius dan menular.
"Hari ini kita temukan ada jamaah yang terdapat keganasan rektum, pada saluran pembuangan, dan HB-nya 4. Lalu, ada juga satu orang yang berpenyakit menular," ungkap Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi Ananto Prasetya Hadi di Asrama Haji Bekasi, Rabu (26/8).
Keduanya, lanjut Ananto, segera dirujuk ke RSUD Bekasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Untuk yang berpenyakit menular, menurutnya, apabila sudah dalam taraf positif, harus dibatalkan karena sangat berbahaya jika sampai lolos.
"Hari ini ada juga jamaah yang punya penyakit menular, masih positif, itu ya kita rujuk dulu kalau jawaban spesialisnya masih dalam infeksi sebelum masa konversi, ya kita batalkan," tegasnya.
Hal itu dilakukan, lanjut Ananto, tentunya untuk menghindari kemungkinan tertularnya rekan sekamar si pasien dan juga ribuan jamaah haji lainnya.
"Memang dari person-nya kasihan tidak bisa berangkat, tapi kita kan juga memikirkan sisanya 450 calon jamaah lainya bagaimana kalau tertular, teman sekamarnya bagaimana. Disamping itu kita juga bisa dikomplain sama negara lain karena sudah membawa penyakit menular ke dalam kumpulan masa yang begitu banyaknya," jelasnya.
Selain itu juga ada pasien yang harus melakukan cuci darah. Untuk kondisi pasien yang seperti ini, lanjut Ananto, yang terpenting pasien tersebut memiliki travel hemodialisis dan surat keterangan dari rumah sakit mengenai kondisinya.
"Nanti surat tersebut bisa diberikan ke RS di Arab Saudi. Tapi, memang ini membutuhkan efforts yang luar biasa. Memang biaya pengobatan akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Saudi, tapi ongkos kesananya tidak, kan harus pakai taksi, bisa pakai ambulans tapi sulit," ujarnya.
Meskipun demikian, keempat pasien yang harus melakukan cuci darah itu berkomitmen dan siap untuk melakukan hal tersebut, sehingga, menurut Ananto, hal itu tidak menjadi masalah.
Pada Rabu (26/8), Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi menerima tiga kloter keberangkatan, yaitu Kloter 12 asal Kota Bekasi, Kloter 13 asal Kota Depok, dan Kloter 14 asal Kabupaten Bogor.
Dari ketiga kloter tersebut tercatat terdapat empat orang pasien cuci darah dari Depok dan Bekasi, satu orang berpenyakit menular dan satu orang berpenyakit keganasan rektum dari Kota Bekasi.