Kamis 27 Aug 2015 17:46 WIB

Rumah Sakit Arab Saudi Siap Layani Jamaah Haji Indonesia

Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi, RS King Faisal, siap melayani jamaah haji asal Indonesia. Rumah sakit rujukan untuk kasus flu Timur Tengah (MERS-Cov) ini akan membuka seluruh fasilitasnya ketika musim haji dimulai.

Direktur RS King Faisal Raef Ahmad Qutub menyatakan, Indonesia bukan sekedar pendatang bagi Arab Saudi, melainkan mitra dan saudara. Banyak warga negara Indonesia yang memiliki suku bangsa Arab seperti al attas dan assegaf.

"Mereka adalah orang-orang terdekat bagi kami," kata Raef seperti diterjemahkan oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat ketika menerima tim kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Rabu (27/8).

Raef menyatakan rumah sakit memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan tim kesehatan dari Indonesia, yaitu melayani jamaah haji Indonesia. Sesuai arahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, rumah sakit harus memberikan layanan terbaik kepada jamaah.

Karena itu, rumah sakit terus melakukan perbaikan layanan. Sebagai contoh, bangunan fisik RS King Faisal merupakan gedung baru. "Jamaah haji adalah tamu-tamu Allah yang harus mendapat kemuliaan," kata Raef.

Gedung RS King Faisal yang memiliki delapan lantai tampak bersih dan memiliki fasilitas kesehatan modern. Penanggung jawab perawat RS King Faisal, Fairuz, menyatakan, bangsal rumah sakit ini bisa menampung hingga 300 pasien.

Fairuz menyatakan, ruang perawatan perempuan berada di lantai 5 dan 7, sedangkan ruang perawatan laki-laki brada di lantai 4 dan 6. "Nanti akan ramai oleh pasien ketika haji. Rumah sakit ini memang dibuat untuk jamaah haji," kata perempuan berdarah Malaysia ini.

Setiap ruang perawatan berisi dua tempat tidur. Fasilitas di dalam kamar tidur, yaitu dua tempat tidur mekanis, dua kabinet, satu lemari, dan kulkas. Kamar tidur juga dilengkapi dengan kamar mandi yang memiliki toilet flush, shower, washtafel, dua ‎pegangan tangan, dan bel yang ditarik. Di bagian depan setiap kamar, selalu ada hand sanitizer.

Fasilitas lainnya, yaitu Intensive Care Unit dengan kapasitas 24 tempat tidur. Setiap dua ruangan diawasi oleh seorang perawat. Kamar ICU dilengkapi dengan tombol khusus yang memungkinkan kaca kamar menjadi buram sehingga tidak tembus pandang.

Peraturan di ICU juga ketat. Hanya suster yang dapat mengawasi dan memiliki akses ke kamar pasien. Untuk mencegah kontaminasi, cara membuka pintu tidak diperbolehkan menyentuh melainkan hanya dengan melambaikan tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement