REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Vice President Coorperate Communication Garuda Indonesia Benny Butar Butar membantah dugaan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terkait penyebab keterlambatan penerbangan haji karena screening yang dilakukan terhadap maskapai pelat merah tersebut.
“Sebetulnya ini lebih ke Kementerian Agama. Garuda hanya akan terus meningkatkan koordinasi dengan mengingat visa di luar beban kerja Garuda," katanya kepada Republika, Kamis (27/8).
Sementara itu, Benny mengklarifikasi dugaan YLKI terkait pemeriksaan khusus terhadap pesawat yang disewa Garuda oleh otoritas penerbangan Saudi Arabia. Hal itu, katanya, didasarkan pada ketentuan internasional mulai dari dokumen administrasi, kelayakan pesawat hingga kesanggupan kabin kru dan pilot.
"Pesawat yang disewa Garuda sudah memiliki dokumen yang lengkap termasuk izin kelayakan terbangnya. Apalagi itu pesawat disewa dari Amerika (Atlas Air) dan dari Spanyol (Wamus Air) yang terkenal dengan standar aviasi yang tinggi," ujarnya.