REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski visa haji khusus belum juga terbit, penyelenggara haji khusus (PHK) tetap optimistis.
"Yang kita lakukan saat ini adalah berusaha bekerja keras kalau perlu 24 jam kita bekerja untuk bisa menyelesaikan semua proses, persyaratan, kewajiban yang menjadi wilayah kita," kata Wakil Ketua Umum Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Artha Hanif, Kamis (27/8).
Rasa optimistis itu muncul karena ia menilai bahwa ketepatan waktu penerbitan visa haji khusus mempertaruhkan kredibilitas Kementerian Agama sebagai penyelenggara haji. Sehingga akan berisiko besar jika tidak dibereskan segera.
"Mulai dari risiko finansialnya, kekhususan amanah kan ini mau berangkat ibadah, kasihan, dan risiko-risiko lainnya," ujar Artha.
Artha menegaskan bahwa PHK sudah bekerja maksimal untuk memenuhi segala syarat yang dibutuhkan dalam data sistem E-Hajj. Sehingga, pihaknya akan mengurus dengan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya keterlambatan visa bagi jamaah haji khusus.
Artha menilai bahwa keterlambatan visa haji yang terjadi pada haji reguler tidak akan terjadi pada haji khusus. Ia berharap permasalahan terlambatnya visa haji bagai beberapa calon jamaah haji reguler dapat segera tertangani dengan baik.
"PHK sedang melakukan pengurusan untuk mendapatkan visa, sebagian sudah selesai, dan sebagian lagi dalam proses," kata Artha.
Ia meyakini bahwa pengurusan visa akan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Termasuk untuk keberangkatan pertama bagi calon jamaah haji khusus dari asosiasi dibawah naungannya pada tanggal 29 Agustus 2015 mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
