REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama memastikan bukan hanya Indonesia yang mengalami keterlambatan pencetakan visa karena mulai diberlakukannya sistem e-hajj oleh pemerintah Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, negara lainnya mengalami hal serupa.

"Iya peraturan ini (e-hajj) berlaku bagi negara pengirim calon jamaah haji. India, Pakistan juga kena imbasnya. Mereka juga belum kelar 100 persen," ujar Abdul Djamil saat ditemui di ruang kerjanya Jakarta, Kamis (27/8).

Ia menjelaskan, untuk negara Pakistan dengan total jumlah jamaah haji sekitar 140 ribu masih terdapat 25 ribu visa lagi yang masih dalam proses penyelesaian.

Untuk itu, ia tidak sepakat jika permasalahan visa ini hanya terjadi di Indonesia saja. Adapun untuk Malaysia tidak mengalami kendala karena jumlah jamaah hajinya sedikit, yakni sekitar 25 ribu. Tidak seperti Indonesia yang mencapai 155.200 untuk kuota calon jamaah haji reguler.

Ikuti Whatsapp Channel Republika