REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah haji asal Indonesia bakal mendapatkan layanan yang lebih baik pada puncak haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina) dibandingkan tahun lalu. Tenda untuk jamaah ketika prosesi wukuf di Arafah dilengkapi pendingin udara dan karpet baru.
Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Andragiri berjanji tenda-tenda untuk jamaah haji Indonesia bakal dilengkapi pendingin udara ketika prosesi wukuf.
"Tahun ini kita bikin kontrak dengan Indonesia untuk bikin AC di Arafah agar lebih nyaman,” kata dia, usai Malam Ta'aruf PPIH Arab Saudi 1436H/2015M dengan Muassah dan Maktab di Hotel Grand Aseel, Kamis (27/8) malam.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M Ahmad Dumyati Bashori mengatakan, penyejuk udara itu memang belum menyeluruh. "Menyesuaikan anggaran, 60 AC per maktab," kata dia.
Sebanyak 155.200 jamaah haji asal Indonesia akan menempati 53 maktab ketika proses wukuf di Arafah. Setiap maktab akan berdiri ratusan tenda yang ditempati sekitar 3.000 jamaah haji Indonesia. Di sekitar tenda-tenda dalam setiap maktab itu bakal terpasang 60 penyejuk udara.
Kendati jumlah penyejuk udara lebih sedikit dibandingkan tenda, PPIH Arab Saudi sudah berkoordinasi dengan muasassah dan maktab agar penyejuk udara itu ditempatkan proporsional sesuai dengan kapaitas tenda.
"Sehingga dapat dinikmati secara merata," kata Dumyati.
Dumyati menambahkan Muassasah secara khusus juga membeli penyejuk udara tersebut sebagai bentuk investasi jangka panjang pada jamaah haji. "Pengadaannya beli, jadi hak milik, bukan menyewa," kata dia.
Penyejuk udara bukan satu-satunya perbaikan layanan di Armina. Upaya lain untuk meningkatkan layanan ketika puncak haji, yaitu mengganti hambal atau karpet tipis yang selama ini digunakan sebagai alas pada tenda-tenda jamaah.
Menurut Amin, tenda untuk jamaah Indonesia di Arafah akan menggunakan karpet tebal, bukan lagi hambal. “Semua maktab menggunakan karpet. Kita juga tambah lampu-lampu di Arafah dan akan dibersihkan jalan-jalan di sekitar tenda jamaah,” ujar dia.
Dumyati menyatakan penggantian hambal dengan karpet tebal merupakan hasil dari upaya PPIH Arab Saudi melobi muassasah. Secara maraton, PPIH Arab Saudi telah melakukan koordinasi dengan muasasah dalam beberapa bulan terakhir untuk memastikan adanya peningkatan layanan bagi jamaah haji Indonesia.
“Kami mendesak muassasah agar hambal yang dikeluhkan jamaah diganti dengan karpet. Alhamdulillah, hambal akan diganti jadi karpet,” kata dia.
PPIH Arab Saudi juga akan memastikan tidak ada lagi tenda yang cacat dan rusak. Selama ini, jamaah haji kerap mengeluhkan kondisi tenda yang rusak. Dumyati mengaku sudah berkoordinasi dengan penanggung jawab karpet dari muassasah Dr Umar Idris terkait kondisi karpet.
Menurut Dimyati muassasah telah berjanji akan selektif memilih kontraktor sehingga seluruh catatan yang diberikan kepada mereka bisa ditindaklanjuti. “Kami akan tinjau. Jika ada cacat segera dilaporkan untuk diperbaiki,” kata dia.