Sabtu 29 Aug 2015 17:23 WIB

Calon Haji Indonesia Siap Disambut di Makkah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Jamaah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Zaky Al Hamzah/ca
Jamaah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kementerian Agama memastikan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) siap menerima jamaah haji kelompok terbang pertama yang dijadwalkan tiba pada 30 Agustus besok.

Setelah melakukan ibadah Arbain atau sembilan hari di Madinah, jamaah calon haji Indonesia akan diberangkatkan menuju Makkah untuk menjalani prosesi ibadah haji.

 “Pemerintah telah memobilisasi petugas di Arab Saudi yang terbagi menjadi dua. Sebagian ditempatkan di Madinah untuk menjemput jamaah haji di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Kemudian, sebagian besar lainnya, ditempatkan di Makkah,” ungkap Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil, Sabtu (29/8).

Ia menjelaskan, di Makkah, petugas menata, mengecek hotel, dan kamar kususnya, yang menjadi tempat tinggal para jamaah haji Indonesia. Tak hanya itu, petugas juga diminta memastikan moda trasportasi yang akan digunakan para jamaah haji.

"Penempatan sektor-sektor, yang bertugas mengawal penempatan, ini semua sudah siap. Saya dapat laporan, persiapan berjalan dengan baik," tutur Djamil.

Pemondokan paling jauh, lanjutnya, berlokasi di wilayah Syisyah. Jauhnya sekira 4.000 meter. Namun, kata Abdul, daerah tersebut merupakan wilayah besar. Bila digambarkan, layaknya jalan besar dua trek yang kanan kirinya itu terdapat hotel-hotel tempat para jamaah haji.

"Ada lebih dari 20 ribu jamaah di sana. Jadi seperti kampung haji. Itu memudahkan kita," katanya.

Jamaah haji Indonesia akan ditempatkan di sembilan sektor yang terbagi dalam enam wilayah. Dikatakannya, area yang diperkecil ini, artinya pengelompokan jamaah di tempat yang lebih mengerucut.

Selain itu, trayek bus lebih mudah dijangkau para jamaah haji. Menurutnya, lokasi tersebut dapat memudahkan para jamaah haji mengenali teman-temannya, di antara 20 ribu yang berada di daerah tersebut.

"Memang sengaja kita sederhanakan zona permukiman, tidak lagi banyak tempat (seperti) dulu 12 lokasi. Sekarang dengan enam (wilayah), bus itu akan berkisar di situ," jelasnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement