Sabtu 29 Aug 2015 21:47 WIB

Bekas Kerokan yang Biking Pusing Petugas Saudi

Rep: C33/ Red: Didi Purwadi
Calon haji khusus sedang manasik
Foto: antaranews
Calon haji khusus sedang manasik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kesibukannya sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof Tjandra Yoga Aditama memiliki kisah menarik ketika mengemban tugas sebagai petugas kesehatan Haji Indonesia (PKHI). Salah satu pengalaman uniknya ketika membawa pasien dengan bekas 'kerokan' ke RS Arab Saudi.

 

Prof Tjandra mengatakan pertama kali bertugas sebagai PKHI di tahun 1990. Saat itu terjadi peristiwa Mina ketika ratusan jamaah Haji wafat dalam terowongan yang menghubungkan perkemahan di Mina dengan tempat melempar jumroh.

"Waktu itu saya bertugas menjadi Kepala PMD (Poliklinik Medik Darurat) Mekkah, yang sekarang namanya Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah," kenangnya.

 

Ia mengingat saat itu PMD fungsinya sama seperti RS berbentuk gedung bertingkat empat. Namun karena pemerintah asing tidak diperbolehkan mendirikan RS untuk jamaah Haji asal negaranya, maka pelayanan RS itu dulu diberi nama Poliklinik Medik Darurat (PMD).

"Di tahun 1990 itu PMD kita sudah merawat inap ratusan jamaah Haji kita, juga ada dokter spesialis, hanya waktu itu peralatan masih terbatas dan sederhana," katanya.

 

Ia menceritakan salah satu pengalaman unik pada waktu menjadi Kepala PMD Mekkah di tahun 1990. Saat itu ia merujuk seorang pasien ke RS Arab Saudi. Setelah sembuh, pasien itu pulang dengan diantar petugas Arab.

Namun, ketika tiba di PMD, petugas Arab mempersoalkan bekas "luka" yang ada di tubuh pasien itu. Ia pun menjelaskan kalau bekas itu bukan bekas luka melainkan bekas kerokan.

"Petugas Arab Saudi mempersoalkan bahwa pasien itu ada dugaan disiksa. Saya pun jadi kaget dan bicara ke pasiennya. Akhirnya, ketahuanlah bahwa petugas Arab Saudi itu salah duga. Mereka menyangka ada penyiksaan karena melihat 'bekas kerokan' di punggung pasien itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement