Ahad 30 Aug 2015 13:54 WIB

Klinik Satelit di Pemondokan Berkapasitas Besar

Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.
Foto: Antara/Zarqoni/ca
Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M menyiapkan klinik satelit di pemondokan berkapasitas besar. Ini untuk memudahkan jamaah mendapatkan layanan kesehatan.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Thafsin Alfarisi mengatakan, klinik satelit ini di pemondokan yang menempati gedung dengan kapasitas besar. “Seperti di sektor 6, 7, dan 8,” kata usai simulasi penanganan pasien di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Khalidiyah, Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Sabtu (29/8).

Thafsin menjelaskan klinik satelit, yaitu klinik yang dikelola oleh beberapa tim Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). TKHI merupakan tim kesehatan yang mendampingi kloter, terdiri dari dua dokter dan seorang perawat.

Dia menambahkan, pengelolaan bersama ini akan memudahkan jamaah mendapatkan layanan kesehatan atau pertolongan pertama. “Siapapun yang berobat, dari kloter mana pun, petugas kesehatan siap memberikan pertolongan,” kata Thafsin.

Sebagai contoh, sektor 8 Daker Makkah menempati hotel berkapasitas besar di daerah Jarwal. Sebanyak 21 ribu jamaah haji Indonesia akan tinggal di hotel yang memiliki lima menara itu. Klinik satelit akan memudahkan jamaah untuk mengakses layanan kesehatan.

Selain itu, Seksi Kesehatan Daker Makkah juga membentuk klinik di setiap sektor. Setiap klinik sektor dikelola oleh tiga orang dokter, dua perawat, satu apoteker, dan satu tenaga sanitasi surveillance. Klinik sektor dilengkapi dengan ruang perawatan.

Jamaah haji Indonesia memasuki Kora Makkah secara bertahap mulai Ahad (30/8) hari ini. BPHI Daker Makkah sudah melakukan simulasi sebagai persiapan akhir operasional pelayanan kesehatan jamaah haji Indonesia. “Dapat diketahui kesiapan alur dan proses perawatan pasien,” kata dia.

Hampir seluruh petugas BPHI Daker Makkah mengikuti simulasi yang dilakukan Sabtu petang. Mereka berbagi peran dalam proses simulasi yang mengangkat tiga kasus, yaitu pasien jamaah haji yang mengalami gangguan jiwa, jamaah haji dengan sakit jantung, serta jamaah yang terkena stroke.

Thafsin juga kembali mengingatkan cuaca panas di Makkah. Berdasarkan data dari Daker Makkah, suhu pada Ahad mencapai 43 derajat celcius. “Banyak minum, hindari paparan langsung dari matahari, dan kurangi aktivitas khususnya pada siang hari,” kata dia.

 

Dia juga mengingatkan jamaah haji asal Indonesia untuk selalu menggunakan alas kaki agar tidak terkena luka bakar. Jamaah juga harus makan makanan yang baik dan istrihat yang cukup agar tidak mengalami gangguan kesehatan.

 

BPHI Daker Makkah dilengkapi dengan fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), ruang rawat inap baik laki-laki maupun perempuan, dan ruang psikiatri. BPHI Makkah juga memiliki bangsal dengan kapasitas 159 tempat tidur. BPHI diperkuat oleh 91 petugas kesehatan yang terdiri dari dokter umum, bedah, spesialis, ahli gizi, tenaga laboratirum, apoteker, dan radiolog.  BPHI juga dibantu 46 tenaga musiman (temus). n ratna puspita

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement