REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sebuah bus pengangkut jamaah haji Indonesia ke Makkah mogok saat baru berjalan sekitar 60 kilometer dari Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, Senin (31/8). Jamaah terpaksa menunggu di bawah paparan langsung teriknya sinar matahari.
“Sudah tiga jam ini menunggu bus penggantinya belum datang,” kata Abdul Haris, jamaah haji kloter JKG 2 kepada Republika, Senin (31/8) siang.
Menurut Abdul Haris, buruknya kondisi bus sudah terasa saat jamaah diangkut dari Hotel Al-Zahra di sektor 2 Madinah. Jamaah diberangkatkan sekitar pukul 07.00 waktu Arab Saudi dan tidak merasakan penyejuk udara bus yang baik. Saat bertolak dari Bir Ali pukul 09.00 WAS, kondisi bus belum ada perbaikan. “AC-nya nggak dingin, jamaah khawatir,” ujarnya.
Kekhawatiran jamaah akhirnya terbukti saat bus melintasi KM 45 di tengah gunung-gunung batu. Bus mengeluarkan asap dan memasuki kabin penumpang. Sebagian jamaah panik. Bus akhirnya mogok.
Awalnya, semua jamaah keluar dari dalam bus lantaran takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sinar matahari pagi yang masih hangat terhitung cukup ramah terhadap jamaah. Namun, memasuki tengah hari pukul 12.00 WAS, jamaah memilih masuk ke dalam bus untuk berteduh karena sinar matahari sudah menyengat.
“Ini soalnya tidak ada bangunan sama sekali. Kanan-kiri gunung batu,” ujar Abdul Haris.
Walaupun dalam kondisi kepanasan di dalam bus, Abdul Haris melanjutkan, sebanyak 40 jamaah haji dan dua petugas kesehatan dalam kondisi sehat. Beruntung, mereka membawa banyak air putih dan mendapatkan makanan dari dermawan saat di Bir Ali. Roti yang diberikan petugas di hotel pada malam hari juga masih disimpan dan dibawa jamaah menuju Makkah.
Abdul Haris mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke petugas PPIH Arab Saudi di Madinah. Namun, bus pengganti yang dijanjikan tak kunjung datang. Beberapa bus pengangkut jamaah haji dari Indonesia maupun negara lainnya hanya melintas dan tidak memberi pertolongan. “Ini sekarang yang baru datang malah teknisi dari perusahaan busnya, bukan bus pengganti. Bagaimana ini?” keluh Abdul Haris.
Abdul Haris pun mencoba melaporkan hal itu kepada ketua kloter mereka yang sudah berangkat lebih dulu. Sialnya, sang ketua kloter juga menyampaikan berita yang sama, bus yang membawa mereka juga mogok di tengah jalan. “Jadi ini semuanya mogok. Busnya dari perusahaan Abu Sarhad,” katanya.