Jumat 04 Sep 2015 09:10 WIB

Kreativitas BPHI Sehatkan Calon Haji, Klinik Satelit Hingga Jelegar

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indah Wulandari
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI
Foto: Siwi/Republika
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Makkah juga membuat berbagai strategi untuk menekan angka kematian di luar sarana kesehatan melalui klinik satelit di pemondokan yang ditempati lebih dari dua kelompok terbang (kloter).

 

“Jika satu gedung ditempati empat kloter maka dibentuk klinik satelit kloter,” jelas Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Thafsin Alfarizi, Kamis (3/9).

Dia mencontohkan, Sektor 1 memiliki enam klinik satelit dan Sektor memiliki delapan klinik satelit. Petugas yang berjaga berasal dari Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang menempel di setiap kloter. Dengan cara ini, Thafsin berharap tenaga kesehatan dapat melayani jamaah selama 24 jam.

"Lintas kloter," kata dia.

 

Dia pun meminta semua TKHI untuk membuat jadwal piket di klinik satelit kloter. "Jika tidak giliran jaga, petugas kesehatan akan  melakukan visitasi dan upaya preventif terhadap jamaah di kloternya," ujar Thafsin.

 

Strategi lainnya, yaitu promosi kesehatan seperti banyak minum air putih dan program jamaah lemas jadi segar atau jelegar.

“Program Jelegar ini lewat pemberian zam-zam dan kurma. Kami akan luncurkan dua atau tiga hari mendatang,” kata dia.

 

BPHI Makkah juga sedang menyiapkan tenaga musiman pengantar obat atau tepat untuk penyelenggaraan haji tahun ini. “Satu sektor satu orang. Rekrutmen masih berjalan. Syaratnya, mukimin yang memiliki sepeda atau sepeda motor,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement