Jumat 04 Sep 2015 19:51 WIB

TNI dan Polri Diminta Kawal Bus Shalawat

Bus Shalawat
Foto: Republika/Ratna Puspita
Bus Shalawat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci

MADINAH -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Shodiq Mujahid meminta pasukan TNI dan POLRI lebih ketat lagi dalam mengamankan bus shalawat agar tidak digunakan jamaah haji dari negara lain.

Hal itu sering terjadi tahun-tahun sebelumnya karena menurutnya jamaah haji Indonesia terkenal baik dan fisiknya cenderung lebih kecil dari jamaah haji dari negara lain sehingga mudah diserobot.

"TNI dan POLRI harus dikerahkan dan harus lebih tegas untuk mengawal bus shalawat itu agar jamaah kita tidak telantar karena bus sudah diserbu jamaah haji dari negara lain ketika pick season," kata Shodiq mengingatkan.

Shodiq juga mengingatkan untuk mengecek ulang kualitas pemondokan yang disediakan. Tak lupa ia juga mengingatkan Kemenag memastikan agar pesawat yang akan ditumpangi para calhaj tidak mengalami delay.

Kemungkinan delay dari pihak Garuda, kata dia, tidak mungkin karena alasan operasional, pasti karena alasan teknis. Hal itu mengingat jadwal keberangkatan dan segala persiapan sudah dilakukan  jauh-jauh hari.

Ia mengingatkan Kemenag tidak melupakan calhaj plus yang hingga saat ini permasalahan visa masih banyak terjadi. Dia menganggap semua calhaj memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

Oleh karena itulah dia berharap Kemenag juga segera menyelesaikan visa untuk calhaj khusus. "Jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh dedikasi, insya Allah permasalahan visa tersebut akan segera teratasi," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement