Sabtu 05 Sep 2015 08:11 WIB

Hotel Terbesar di Makkah Ditegur Gara-Gara tak Urus Koper Jamaah Indonesia

Koper Haji (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Koper Haji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menegur pengelola Maktab 52 karena tidak memenuhi kesepakatan dalam kontrak terkait penanganan koper jamaah.

Kepala Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Syamsuir mengatakan, ada maktab tak bertanggung jawab terhadap akomodasi pemondokan jamaah calon haji Indonesia yang baru datang ke Makkah. Mereka tidak menurunkan koper-koper jamaah dari bus ke dalam lobi hotel.

"Padahal dalam kontrak, mereka harus bawa barang jamaah sampai ke lobi hotel," kata Syamsuir, Jumat (4/9).

Ia mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Kamis malam saat jamaah dari kelompok terbang (kloter) 10 JKG (Jakarta-Pondok Gede) tiba pemondokan 801, Hotel Al Jawharah, sekitar pukul 23.00 - 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Itu (pelayanan koper) di bawah kewenangan Maktab 52. Kami akan coba sampaikan keluhan ini, agar kedepan tidak terjadi lagi," kata Syamsuir.

Apalagi Sektor 8 mengelola pemondokan 801 yang merupakan penginapan terbesar yang akan diisi oleh 21.600 jamaah calon haji Indonesia. Hotel tersebut terdiri dari lima menara yang masing-masing terdiri dari 30 lantai.

Diakuinya, untuk mengelola layanan di sektor tersebut ada tujuh maktab yang menangani 52 kloter jamaah yang secara bertahap akan masuk ke Makkah baik dari Madinah maupun Jeddah.

"Kami akan berkoordinasi dengan Kepala Daker Makkah mengenai teguran kepada Maktab 52 tersebut," katanya.

Sepanjang hari Jumat ini, Syamsuir akan menerima kedatangan delapan kloter yang membawa sekitar 3.000-an jamaah yang datang dari Madinah (tiga kloter) dan Jeddah (lima kloter) yang merupakan jamaah gelombang kedua yang berangkat langsung dari Tanah Air ke Jeddah kemudian langsung ke Makkah.

Pemondokan 801 tersebut akan diisi oleh jamaah dari kloter 12, 13, 14, 33, dan 35 Jakarta - Bekasi (JKS), serta kloter 15 dan 37 Solo (SOC), kemudian satu kloter 5 Medan (KNO).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement