REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci
Jamaah bisa meminjam Alquran untuk dibaca di tempat. Di seberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar-mengajar. Modelnya seperti aula besar dengan karpet merah membentang.
Setelah shalat dan berdoa di ruang utama Masjid Quba, saya memberanikan diri berbincang dengan salah seorang pengurus Masjid Quba. Dengan ramah dia meladeni keinginan saya berdialog kendati bahasa Arab saya belepotan.
Syekh Thalal al-Harby, nama pengurus masjid itu. Saya pun menanyakan seputar hadis yang terpasang di pintu masuk masjid. Syekh Thalal pun menjelaskan, di Madinah, ada empat tempat yang memiliki keistimewaan dibandingkan tempat-tempat lainnya.
Keempat tempat itu adalah Raudhah di Masjid Nabawi, Masjid Quba, Jabal Uhud, dan pemakaman Baqi. “Seperti yang Anda baca tadi, shalat di Masjid Quba ini keutamaannya adalah pahala setingkat orang berumrah ke Makkah,” ujarnya.
Saat sedang asyik berbincang, rekan-rekan saya tim MCH dan sang pengemudi pun ikut bergabung. Dengan bantuan Pak Cholid, perbincangan meluas kepada hal-hal menyangkut sejarah dan aktivitas keseharian di Masjid Quba.
Syekh Thalal menjelaskan, di sekitar masjid masih terdapat banyak kebun kurma. Saat dibangun, masjid ini berdiri di atas kebun kurma dengan luas 1.200 meter persegi. Kini, luas Masjid Quba sekitar 5.035 meter persegi.
Masjid memiliki 19 pintu dengan tiga pintu utama tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan bagi tempat masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya khusus untuk jamaah perempuan.
Di ujung perbincangan, Syekh Thalal pun berdoa agar kami dilimpahi rahmat oleh Allah SWT dan bisa diberikan kesempatan untuk kembali mengunjungi Masjid Quba.
“Jadilah seperti penduduk Madinah, jika ingin berumrah, ke sini saja. Insya Allah, rahmat Allah bersama kalian semua,” ujar Syekh Thalal.
Begitu beruntungnya penduduk Madinah. Mereka memiliki Masjid Quba yang memiliki keistimewaan. Untuk mendapatkan pahala setara umrah saja, mereka hanya cukup datang dan shalat di Masjid Quba.
Saya bersyukur bisa mengecap sedikit kenikmatan menjadi penduduk Madinah. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.