REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Puspita dari Tanah Suci
MAKKAH -- Jamaah haji asal Indonesia kerap membutuhkan air bersih yang banyak ketika mandi dan shalat. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436 H/2015 M Daerah Kerja (Daker) Makkah harus memastikan ketersediaan air setiap pagi agar jamaah tidak kesulitan ketika akan mandi atau shalat.
Kepala Seksi Perumahan dan Penempatan Daker Makkah Alam Agoga Hasibuan mengatakan belum ada permasalahan air sejak jamaah haji asal Indonesia masuk ke Kota Kelahiran Nabi pada Ahad (30/8) pekan lalu.
Menurut dia, semua pengawas perumahan dan katering yang ada di setiap sektor sudah diminta memeriksa ketersediaan air setiap hari. "Kami sudah perintahkan pemeriksaan tangki air. Setiap pagi harus dipantau. Kurang dari setengah harus diisi," kata dia, Ahad (6/8).
Sebagian besar jamaah haji Indonesia berasal dari daerah yang memiliki ketersediaan melimpah. Kebiasaan penggunaan air di Tanah Air berlanjut ke Tanah Suci. Jamaah haji Indonesia pun dianggap boros dalam penggunaan air.
Jamaah haji Indonesia membutuhkan air melimpah untuk mandi dan shalat. Bahkan, ada perumpamaan jamaah haji Indonesia seperti ikan karena menggunakan banyak air. Padahal, air bukan barang yang mudah diperoleh di daerah berbukit batu yang gerang dan tandus seperti di Makkah.
Pemondokan yang ada disewa pemerintah sekarang ini sudah memiliki tangki air berkapasitas besar di bagian bawah gedung.
Sebagai contoh Hotel Jawharah di Misfalah yang menjadi pemondokan Sektor 8 memiliki tangki air dengan kapasitas tujuh hari. "Tapi, air sudah harus diisi sebelum hari kelima," kata Kepala Sektor 8 Syamsuir.
Pemerintah menyewa 111 pemondokan untuk penyelenggaraan haji tahun ini. Hingga Sabtu (5/9), sebanyak 68 pemondokan atau sekitar 68 persen sudah terisi oleh jamaah. Secara bertahap, 43 pemondokan lain yang sekarang ini masih kosong.
Layanan penempatan jamaah di pemondokan akan mencapai puncak 12 September 2015. Diperkirakan, 109 hotel atau lebih dari 90 persen pemondokan sudah terisi jamaah haji asal Indonesia.
Dua pemondokan lainnya bakal terisi 16 September 2015 dan 17 September 2015. Persiapan sebelum jamaah masuk ke pemondokan, yaitu pemilik perumahan harus menyerahkan kunci paling lambat satu hari sebelum jamaah tiba. "Dua jam sebelum jamaah datang, AC harus menyala. Jamaah datang sudah harus adem," kata Alim.