Senin 07 Sep 2015 14:08 WIB

Jamaah Haji Perlu Mandiri Agar Khusyuk Beribadah

Sejumlah jamaah calon haji Kabupaten Kebumen memasuki asrama Embarkasi Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (3/9).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah jamaah calon haji Kabupaten Kebumen memasuki asrama Embarkasi Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah mendorong jamaah haji untuk mandiri melakukan rangkaian ibadah umrah dan haji selama di tanah suci. Jamaah perlu mandiri dalam beribadah agar lebih khusyuk' melaksanakan ketentuan manasik haji.

"Kan ibadah itu sifatnya pribadi, kalau bekalnya cukup tentu akan diperoleh kepuasan batin," kata Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ali Rokhmad, Senin, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Senin (7/9).

Ali juga meluruskan persepsi jamaah haji mandiri berarti hanya mengandalkan bimbingan manasik dari pemerintah. Jamaah mandiri merujuk pada jamaah yang mampu melaksanakan ibadah dan perjalanan ibadah haji tanpa tergantung pihak lain.

Jamaah mandiri mungkin saja mengikuti bimbingan manasik dari KBIH ketika di tanah air. Namun, mereka tidak tergantung pihak lain atau mandiri ketika melaksanakan ibadah di tanah suci. "Jadi haji mandiri itu produk keluaran hasil bimbingan oleh pemerintah dan kelompok bimbingan," ujar Ali.

Ali mengatakan, optimalisasi peran KBIH memang perlu dilakukan untuk memberdayakan KBIH. Sebab, pada prinsipnya pemerintah dan masyarakat berkewajiban memberikan pembimbingan kepada jamaah haji selama di tanah air, dalam perjalanan, dan di Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement