REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Hampir separuh jamaah haji Indonesia sudah tiba di Makkah, Arab Saudi. Hingga Selasa (8/9) pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS), 73.581 jamaah atau 47 persen dari total jamaah haji reguler berada di Makkah untuk melakukan rangkaian ibadah haji dua pekan mendatang.
Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Reza Muhammad Marzal mereka terdiri dari 72.698 jamaah dan 883 petugas haji Indonesia. "Mereka datang dari Madinah dan Jeddah," kata dia seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita.
Sebanyak 47.089 jamaah datang dari Madinah setelah menyelesaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Mereka tergabung dalam 115 kloter yang didampingi oleh 574 petugas kloter. Sedangkan 25.609 jamaah datang dari Jeddah bersama 309 petugas yang tergabung dalam 62 kloter.
“Jadi jamaah dan petugas haji Indonesia yang sudah berada di Makkah Al Mukarramah sampai dengan sore ini berjumlah 73.581 orang tergabung dalam 177 kloter,” ujar dia.
Pemerintah Arab Saudi akan menutup Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada 18 September mendatang. Jumlah jamaah haji Indonesia yang akan tiba di Makkah bakal terus bertambah hingga 17 September mendatang.
Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Muhammad Ismail Aini mengatakan, 16 kloter dari Jeddah dijadwalkan akan tiba kembali di Makkah sepanjang Rabu (9/9). "Total jamaah mencapai 3.812 orang," ujar dia.
Hingga Selasa malam, jumlah jamaah haji dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram, Makkah. Otoritas masjid sudah membuka mataf atau area tawaf di lantai satu, lantai dua, dan lantai tiga.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Letnan Kolonel TNI AU Jaetul Muchlis Basyir mengimbau jamaah untuk mewaspadai potensi terjadinya kecelakaan ketika melakukan tawaf dan sa'i. "Termasuk juga perpindahan dari mataf ke masa yang juga padat," kata dia.