REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Gunting menjadi barang yang paling banyak dicari ketika jamaah selesai melakukan prosesi umrah di Masjidil Haram. Usai melakukan sa'i, jamaah akan langsung mencari gunting untuk melakukan tahalul.
Tahalul merupakan prosesi dalam haji dan umrah yang berarti diperbolehkannya jamaah dari pantangan ihram. Tahalul disimbolkan dengan mencukur minimal tiga helai rambut.
Jamaah memotong rambut setelah tawaf dan sa'i. Tahalul dilakukan ketika jamaah tiba di Bukit Marwah setelah perjalanan ketujuh sa'i. Namun, banyak jamaah yang tidak membawa gunting.
Tak ayal, jamaah berharap dapat meminjam gunting pada jamaah lain. Memang, banyak jamaah yang dengan rela meminjamkan gunting untuk tahalul. Namun, ada pula orang-orang yang memungut bayaran.
Awalnya, mereka akan menawarkan gunting kepada jamaah yang sedang mencari gunting. Jamaah tawaran peminjaman gunting itu gratis. Mereka pun menggunakan gunting itu untuk bertahalul. Usai gunting dikembalikan, si peminjam gunting akan meminta uang.
Seperti yang diamati pada Jumat (11/9), si pemberi pinjaman gunting berjenis kelamin laki-laki dan berpakaian warna coklat. Dia meminta uang kepada tiga jamaah calon haji asal Indonesia. Awalnya, seorang dari tiga jamaah itu memberikan uang 10 riyal atau sekitar Rp 38 ribu.
Namun, pria tersebut meminta uang tambahan dengan cara memaksa. Laki-laki dalam rombongan kecil itu langsung menjulurkan uang 10 riyal lagi. Namun, jumlah itu belum memuaskannya. Dia kembali meminta 10 riyal dengan alasan gunting digunakan untuk tiga orang.
Uang pun diserahkan kepada laki-laki tersebut. Setelah itu, laki-laki itu tampak tertawa. Begitu pula si perempuan. "Sudah bayar saja, ndak apa-apa, mbak. Ikhlaskan," ujar jamaah perempuan asal Jawa Tengah itu, kepada Republika.co.id.
Kejadian itu menjadi pelajaran agar jamaah calon haji Indonesia membawa gunting ketika melakukan umrah. Atau, jamaah juga bisa meminjam kepada jamaah haji Indonesia lainnya. Jangan menerima tawaran orang yang hendak 'meminjam' gunting.