REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dua jamaah asal Indonesia meninggal dunia akibat jatuhnya //crane// proyek perluasan Masjidil Haram, Jumat (11/9). Insiden itu juga menyebabkan 32 jamaah mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Fidiansyah mengatakan, jamaah yang mengalami luka-luka dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Makkah, Tiga rumah sakit Arab Saudi, dan Klinik Sektor 4. Dia memerinci, tujuh orang jamaah dirawat di BPHI.
"Ada dua laki-laki dan lima perempuan. Kondisinya stabil tinggal proses pemulihan. Secepatnya kami kembalikan ke masing-masing kloternya," kata Fidiansyah, di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Khalidiyah, Makkah, Sabtu (12/9) dini hari waktu Arab Saudi (WAS).
Berdasarkan laporan wartawan Republika, Ratna Puspita di lokasi, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga merujuk jamaah yang luka ke tiga rumah sakit di Makkah. Tiga rumah sakit itu: RS An Noor di Aziziah Janubiyah, RS Zaheer di wilayah Zaheer, dan RS King Abdullah di Aziziah.
Sebanyak enam jamaah dirawat di RS An Noor, terdiri dari lima laki-laki dan seorang perempuan. Seorang jamaah dirawat di RS King Abdullah. Ada sepuluh orang dirawat di RS Zaheer terdiri dari dua orang laki-laki dan delapan perempuan.
BPHI Daker Makkah juga merujuk seorang pasien ke RS Zaheer. Fidiansyah mengatakan, pasien tersebut sedang dalam perjalanan menuju RS Zaheer. "Jadi (bakal) ada 11 di RS Zaheer," kata Fidiansyah.
Tenaga Medis di BPHI, Dr Yanuar, mengatakan, pasien itu dirujuk setelah dokter-dokter di BPHI melakukan observasi. "Ada satu yang dilakukan evakuasi ke rumah sakit zahir karena di sini makin tidak membaik supaya ada penanganan dari rumah sakit," ujar dia.
Fidiansyah menambahkan, delapan jamaah lainnya dibawa ke Klinik Sektor yang paling dekat dari Masjidil Haram. "Ada delapan orang, terdiri dari lima laki-laki dan tiga perempuan," ujar dia.
Sebuah crane yang terletak dekat Bab As Salam terjatuh karena angin kencang. Crane tersebut merupakan jenis yang tidak ditanam. Crane tersebut terjatuh di dekat mataf atau area melakukan tawaf.
Lokasi jatuh tidak jauh dari pintu yang menghubungkan lokasi mataf dan masa'a untuk melakukan sa'i. Juga, dekat dengan area yang sejurus dengan Maqam Ibrahim, yaitu tempat jamaah melakukan shalat sunnah usai tawaf.
Lokasi itu memang menjadi salah satu lokasi sentral di dalam Masjidil Haram. Apalagi, crane terjatuh ketika jamaah sedang bersiap melakukan shalat Maghrib.