REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Musibah jatuhnya alat berat crane di kawasan Masjidil Haram ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Makkah, Jumat (11/9) malam dan menyebabkan 34 jamaah calon haji Indonesia ikut menjadi korban tidak mengganggu jadwal pemberangkatan jamaah calhaj dari Indonesia.
"Musibah itu tidak mengganggu jadwal keberangkatan dari Indonesia kecuali imbauan agar jamaah yang sudah ada di Makkah menunda keberangkatan ke Masjidil Haram karena ada situasi darurat di Masjidil Haram," kata Kasi Informasi Haji Kanwil Kementerian Agama NTT Arsad Karabi ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu (12/9) pagi.
Pada pukul 23.20 Wita atau sekitar pukul 03.20 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak 517 calon haji asal Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari kelompok terbang 49 dan 50 Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, bertolak dari Bandara Internasional Juanda menuju Mekkah, Arab Saudi.
"Rombongan jamaah calon haji kloter 49 telah dilepas Kepala Kanwil Kemenag NTT Sarman Marselinu dari Asrama Haji Sukolilo menuju Bandara Juanda Surabaya pada pukul 23.20 Wita untuk selanjutnya pada pukul 00.30 WIB diterbangkan," katanya.
Sementara untuk jamah calon haji asal NTT sisa dari kloter 49 yang tergabung dalam kloter 50 bersama CJH asal Pamekasan, Surabaya baru diterbangkan ke Mekkah pada Sabtu pukul 02.00 Wita. "Alhamdulillah rombongan calon haji pertama asal NTT telah dilepas oleh Kakanwil Kemenag NTT dari Asrama Haji Sukolilo dan segera landas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," katanya.
Lalu menyusul kloter 50 yang merupakan gabungan dari tiga daerah yaitu NTT, Pamekasan dan Surabaya akan diberangkatkan Penitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) sesuai jadwal yang telah dipastikan.
Khusus untuk jamaah calon haji asal NTT yang semula tercatat 519 orang katanya hingga pelepasan oleh Kanwil Kemenag NTT Sarman Marselinus hanya tersisa 517 orang, karena dua calon haji mengalami mutasi ke provinsi lain dan seorang lagi sedang dirawat di RS Asrama Haji Sukolilo karena sakit.
Sehingga, katanya, untuk kloter 49 yang tadinya berjumlah 445 orang hingga diberangkatkan hanya tercatat 444 orang calon jamaah haji.
Dia berharap jamaah calon haji asal NTT ini mengikuti arahan dan petunjuk Petugas PPIH bahwa jamaah calon haji yang baru tiba di Makkah dari Madinah maupun Jeddah menunda pelaksanaan umrah qudum (kedatangan) menyusul musibah alat berat jatuh di Masjidil Haram.
"Kami sudah informasikan ke jamaah agar menunda keberangkatan ke Masjidil Haram karena ada situasi darurat di Masjidil Haram," kata Petugas PPIH Sektor IV di Bidang Perumahan dan Katering, Ahmad Rafiudin Faruk.