REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Angin kencang yang melanda Kota Makkah, Arab Saudi, menjungkalkan sebuah mobile crane besar di Masjidil Haram, Jumat (11/9). Mobile crane itu menimpa lantai tiga bangunan di bagian timur Masjidil Haram yang merupakan tempat untuk sa'i.
Sebagian menara crane itu terjatuh di pinggir area mataf. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah korban jamaah haji dari berbagai Negara yang sedang beribadah di Masjidil Haram, termasuk jamaah haji asal Indonesia.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemerintah sangat berduka atas kejadian ini. Lukman mengatakan Presiden Joko Widodo yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, pada Jumat sore, sebenarnya juga ingin melakukan umrah dan mengunjungu jamaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit.
Kendati demikian, Pemerintah Arab Saudi, terutama pihak keamanan tidak memberikan izin kepada Jokowi untuk berada di Makkah. Sebab, area mataf sedang masih disterilisasi atau pembersihan karena ada alat berat yang runtuh.
Jokowi memerintah Lukman untuk mengunjungi korban di Rumah Sakit. "Kami tentu mengharapkan para korban luka khususnya dan para keluarganya bisa lebih memperbesar sabar. Mudah-mudahan ada hikmah dari musibah ini,” kata Menag.
Menurut Lukman, pemerintah Saudi Arabia telah melakukan tindakan pengobatan dengan membawa para korban ke sejumlah rumah sakit. "Kita melihat di RS Al Noor sudah ditangani para tenaga medis yang profesional. Mudah-mudahan mereka segera pulih kembali kesehatannya," katanya.