REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sepuluh kelompok terbang (Kloter) terakhir yang berada di Madinah bakal tiba di Makkah pada Sabtu (12/9) hari ini. Kedatangan kloter dari Madinah ini menunjukkan puncak kedatangan jamaah haji asal Indonesia di Kota Kelahiran Nabi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan tersisa 10 kloter di Madinah pada Jumat (11/9). Ada 3.861 jamaah yang tergabung dalam 10 kloter terakhir itu. Mereka diangkut menggunakan enam bus menuju Makkah.
Mereka bergerak menuju Makkah mulai pukul 07.00 hingga 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka akan tiba di Makkah paling lambat Sabtu malam. "Setelah 10 kloter bergerak, di Madinah sudah tidak ada lagi jamaah sehingga praktis seluruh jemaah terkonsentrasi di Mekkah menunggu saat wukuf tiba," kata dia, Jumat (11/9).
Hingga Jumat pukul 17.00 WAS, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumah jamaah yang berada di Makkah mencapai 114.392 atau 73 persen dari total jamaah haji reguler asal Indonesia sudah tiba di Makkah. Jamaah yang tergabung dalam 278 kloter itu tiba dari Madinah dan Jeddah.
Djamil mengatakan fase sekarang ini merupakan tahap menunggu puncak pelaksanaan ibadah haji. Konsentrasi terbesar jamaah sudah berada di Makkah. Pemerintah pun sudah menyampaikan persiapan yang harus dilakukan untuk melaksanakan prosesi puncak haji, yaitu wukuf di Arafah.
Pertama, dia menuturkan, jamaah agar menghemat tenaga. Kedua, jamaah juga diminta berhati-hati terhadap fenomena cuaca ekstrem di Makkah. "Khususnya cuaca panas yang kisarannya 41 sampai 45 derajat celcius di Makkah," kata Djamil.
Apalagi, badai pasir pernah melanda Madinah dan Jeddah. Makkah juga dilanda angin kencang pada Jumat kemarin. Angin kencang itu menyebabkan crane terjatuh sehingga puluhan orang menjadi korban, termasuk 33 jamaah Indonesia.