Sabtu 12 Sep 2015 14:12 WIB
Musibah Crane Jatuh

'Insya Allah Korban Crane di Makkah Meninggal Secara Syahid'

Rep: C25/ Red: Bayu Hermawan
Crane yang jatuh di Masjidil Haram.
Foto: EPA/Saudi Press Agency
Crane yang jatuh di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama untuk terus memperbarui dan memberikan informasi terkait musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (11/9) kemarin.

Menurutnya pembaruan dari perkembangan data-data tentang jumlah korban, nama-nama jamaah yang menjadi korban dan juga rumah sakit tempat mereka dirawat, harus dilakukan agar keluarga di Indonesia bisa mendapatkan informasi resmi dan lengkap.

"Kalau tidak diumumkan, keluarga jamaah di Indonesia pasti akan tetap khawatir. Kementerian Agama tentu perlu mengumumkan nama-nama itu. Peran dari petugas-petugas haji Indonesia yang sedang bertugas di Arab Saudi tentu diharapkan bisa maksimal agar keluarga bisa mendapatkan kepastian informasi," ujarnya.

Saleh mengimbau kepada keluarga dari para jamaah calon haji asal Indonesia yang sedang tertimpa musibah di Masjidil Haram, agar tetap bersabar dan bertawakal.

Saleh menilai, peristiwa jatuhnya crane merupakan kejadian yang tidak diperkirakan, maka itu, masyarakat Indonesia yang keluarganya sedang melaksanakan ibadah haji dan menjadi korban jiwa, diharap bisa mengikhlaskan kepergian keluarganya.

Ia melanjutkan kejadian jatuhnya crane itu merupakan ketentuan ilahi yang sulit diduga dan diantisipasi, apalagi oleh manusia yang jauh dari kesempurnaan.

Akan tetapi, Saleh berkeyakinan kalau anggota keluarga yang menjadi korban dan wafat dalam kecelakaan tersebut, kemungkinan besar meninggal dalam keadaan syahid dan akan diterima di tempat terbaik, yaitu di sisi Allah SWT.

"Insya Allah yang wafat meninggal secara syahid. Bayangkan, mereka syahid persis di depan Kabah, tempat yang disucikan oleh umat Islam sedunia," ujar Saleh.

Untuk proses evakuasi, Saleh meminta agar pejabat dari Kementerian Agama yang bertugas di Arab Saudi, agar sesegera mungkin memastikan jumlah dan data-data korban jemaah haji dalam musibah tersebut.

Hal itu dimaksudkan agar keluarga para jemaah haji yang ada di Indonesia, bisa mendapatkan informasi yang valid. Kementerian Agama juga diminta menyampaikan berita duka langsung kepada keluarga di Indonesia, demi menghindari simpang siur kabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement